bacakoran.co - kebakaran yang terjadi di gedung kementerian agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional (atr/bpn) pada sabtu malam (8/2/2025) dipastikan tidak ada kaitannya dengan kasus pagar laut yang sedang mencuat.
kepala biro hubungan masyarakat (humas) atr/bpn, harison mocodompis menegaskan bahwa data terkait kasus tersebut tidak berada di ruangan yang terbakar.
kebakaran yang terjadi di lantai 1 ruang biro humas ini hanya menyebabkan kerusakan sekitar 20% dari area tersebut.
harison menjelaskan bahwa spekulasi yang mengaitkan kebakaran ini dengan kasus pagar laut tidak berdasar.
harison juga menegaskan bahwa data-data terkait kasus pagar laut tidak ada di ruangan itu.
"jadi kalau misalnya ada spekulasi, apakah kebakaran ini terkait dengan kasus pagar laut yang sedang marak, ditambah juga kalau ada yang menyebutkan ini ruangan kecil berarti data-data, yang terkait mungkin perkara atau hal lainnya bagaimana, dipastikan, tidak ada di ruangan itu," ujar harsison dikutip dari disway.
dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
dugaan sementara penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek atau korsleting listrik.
tim dari pusat laboratorium forensik (puslabfor) polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan masih melakukan penyelidikan lanjutan.
menteri atr/bpn, nusron wahid, juga menegaskan bahwa kebakaran ini murni disebabkan oleh masalah teknis dan tidak ada kaitannya dengan kasus pagar laut.
berikut kabar nusron yang menanggapi kebakaran atr-bpn yang diduga sebagai upaya menghilangkan bukti pagar laut.
yang melanda kantor kementerian agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional (atr/bpn) pada sabtu malam, 8 februari 2025, memicu berbagai spekulasi liar.
banyak pihak menduga insiden tersebut berkaitan dengan kasus pertanahan pagar laut di tangerang dan bekasi.
namun, menteri atr/bpn, nusron wahid, dengan tegas membantah tudingan tersebut.
menurut nusron wahid, kebakaran terjadi di ruang biro hubungan masyarakat (humas).
dan sama sekali tidak berdampak pada dokumen penting terkait hak guna bangunan (hgb), hak guna usaha (hgu), atau berkas-berkas strategis lainnya.
ia juga menampik anggapan bahwa insiden tersebut adalah upaya menghilangkan barang bukti dalam kasus pertanahan yang sedang berlangsung.
"saya pastikan tidak ada dokumen penting yang hilang akibat kebakaran ini. ruang yang terbakar bukan tempat penyimpanan dokumen pertanahan," tegas nusron dalam keterangannya, minggu (9/2).
hal senada juga disampaikan oleh kepala biro hubungan masyarakat atr/bpn, harison mokodompis.
ia menegaskan bahwa kebakaran yang terjadi tidak ada kaitannya dengan polemik pagar laut.
"dokumen pertanahan terkait pagar laut tidak berada di kantor pusat atr/bpn, melainkan tersimpan di kantor pertanahan (kantah) tangerang dan bekasi," jelas harison.
lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan isu liar yang tidak berdasar.
pihak atr/bpn juga berkoordinasi dengan pemadam kebakaran dan kepolisian untuk menyelidiki penyebab insiden tersebut.
meski sudah ada klarifikasi dari pihak kementerian, isu mengenai kebakaran sebagai upaya penghilangan barang bukti tetap berkembang di media sosial.
beberapa pihak menduga bahwa kebakaran ini berkaitan dengan dugaan mafia tanah yang sedang dalam proses penyelidikan.
namun, hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang menguatkan dugaan tersebut.
aparat keamanan masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
kebakaran di kantor atr/bpn memang menjadi perhatian publik, terutama di tengah kasus pertanahan yang sedang bergulir.
namun, pihak kementerian telah menegaskan bahwa insiden ini tidak terkait dengan penghilangan barang bukti kasus pagar laut.
masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang.
jangan sampai terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
melanda kantor kementerian agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional (atr/bpn) pada sabtu (8/2/2025) malam.
menteri atr/bpn, nusron wahid, mengaku belum mengetahui secara pasti apa saja yang hangus dalam insiden tersebut.
“kami belum masuk. belum tahu dokumen apa saja yang terbakar,” kata nusron wahid.
meski begitu, ia memastikan bahwa api telah berhasil dipadamkan dan situasi sudah terkendali.
kebakaran ini diduga dipicu oleh korsleting pada perangkat ac di ruang humas yang terletak di lantai dasar.
petugas keamanan yang pertama kali melihat sempat berusaha memadamkannya dengan alat pemadam api ringan (apar).
namun, api dengan cepat menyebar dan membakar tumpukan arsip kertas di atas meja, sehingga menimbulkan asap tebal.
tim pemadam kebakaran menerima laporan sekitar pukul 23.10 wib.
sebanyak 20 unit mobil pemadam dengan total 62 personel langsung dikerahkan ke lokasi.
respon cepat dari petugas membuat api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang dari satu jam.
saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran serta dampak yang ditimbulkan.
termasuk apakah ada dokumen penting yang terbakar dalam insiden ini.
meski api telah padam, pihak kementerian belum bisa memastikan apakah ada data atau arsip penting yang terdampak.
kejadian ini menimbulkan kekhawatiran mengingat kementerian atr/bpn menyimpan banyak dokumen pertanahan yang bersifat strategis.
"kami masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut. untuk sementara, kami fokus pada pemulihan kondisi kantor," tambah nusron wahid.
pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi mengenai dampak kebakaran terhadap dokumen-dokumen di .