KPAI Kritik Cara Dedi Mulyadi Tegur Aura Cinta Saat Protes Soal Penghapusan Wisuda: Masih Usia Anak-anak

KPAI Kritik Cara Dedi Mulyadi Tegur Aura Cinta Saat Protes Soal Penghapusan Wisuda: Masih Usia Anak-anak--Kolase
BACAKORAN.CO - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan kritikannya terhadap Guberneur Jawa Barat Dedi Mulyadi ketika menegur seorang remaja bernama Aura Cinta yang memprotes kebijakannya tentang penghapusan wisuda untuk jenjang sekolah.
Melalui Komisioner KPAI 2017-2022 Retno Listyarti mengkritik Dedi Mulyadi karena menilai bahwa teguran itu tidak mencerminkan pendekatan yang cocok untuk anak, sehingga tindakan tersebut tidak adil memperdebatkan anak di ruang publik yang tidak setara secara kekuasaan.
"Ini masih usia anak, hak anak itu dilindungi untuk berpendapat," ungkap Retno dalam unggahan akun Instagram fakta.indo dikutip bacakoran.co pada Rabu (30/4/2025).
Retno juga menambahkan, meskipun pendapat anak-anak berbeda daripada orang dewasa, anak-anak tetap berhak menyuarakan pendapatnya tanpa interupsi atau dipotong.
BACA JUGA:Liga Champions: Gol Cepat Dembele Bikin Arsenal Kalah 0-1 dari PSG Leg Pertama Semifinal
Ia juga menyebutkan bahwa di dalam video perkataan Aura Cinta selalu dipotong dan dibingkai seolah ia mengutamakan wisuda meski tidak memiliki rumah.
"Sebetulnya dia bicara runut tapi dipotong-potong saja," kata Retno.
Menurut Retno, pendekatan Dedi mulyadi yang terus-terusan mengulang narasi tidak memiliki rumah itu sebagai bentuk justifikasi dan bukan dialog sehat.
Maka dari itu, Retno menekankan bahwa anak-anak juga harus dilindungi dari sorotan publik yang berlebihan karena dampaknya bisa membekas seumur hidupnya.
Ia juga menyarankan agar Dedi Mulyadi sebagai tokoh publik harus memberi pemahaman secara pribadi jangan di tempat umum.
“Ini juga divideokan, diviralkan… itu akan menjadi pengalaman menyakitkan,” ujarnya.