BACAKORAN.CO – Polisi di Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan menangkap seorang pria yang mengaku anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sekaligus sebagai wartawan.
Mengetahui kabar tersebut, sejumlah Kepala Sekolah di kabupaten yang terkenal dengan pertaniannya itu bahagia bukan kepalang.
Untuk melampiaskan kegembirannya itu, ratusan Kepala Sekolah mengirimkan karangan bunga ucapan terimakasih kepada polisi. Ratusan karang bunga tersebut tersusun rapi di depan Mapolres OKU Timur.
Mengapa para kepala sekolah bahkan guru sangat gembira? Ternyata oknum LSM dan wartawan yang ditangkap polisi tersebut diduga telah lama membuat resah.
BACA JUGA:Usai Isi Tausiah Pimpinan Ponpes Nurul Quran OKI Dijemput Densus 88
Oknum LSM dan wartawan tersebut yaitu Marlan Sani (53). Dia ditangkap Tim Gabungan Satreskrim Polres OKU Timur dan Polsek Buay Madang Timur.
Pria itu diamankan karena diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Toto Margo Mulya, Desa Tambak Boyo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, Selamet Rohmadi (54), pada Sabtu 14 Oktober 2023.
Oknum LSM sekaligus wartawan yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu adalah warga Desa Kota Baru Induk, RT 004 RW 001, Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur.
Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH menjelaskan, tersangka dalam melakulan aksinya tidak sendiri. Dia bersama lima rekannya yang lolos dari penyergapan.
BACA JUGA:Dugaan SPJ Fiktif Naik Status Penyelidikan, Kejari Langsung Geledah Kantor Dishub
Bagaimana ceritanya? Kapolres menuturkan, awalnya Sabtu pagi sekira pukul 09.00 WIB sebelum tertangkap, para pelaku yang berjumlah 6 orang, mendatangi korban di sekolah.
Mereka yaitu tersangka Marlan Sani dan rekanya berinisial Rz, Km, Tm dan dua orang lainya.
Mereka mengatasnamakan sebagai LSM dan wartawan. Saat itu salah satu pelaku yakni Tm, menanyakan informsi tentang kekerasan terhadap murid yang dilakukan oleh oknum guru berinisial S (58).
“Soal dugaan kekerasan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi,”jelas Kapolres.
BACA JUGA:Jangan Terkejut! HP Terancam Punah, Ini Teknologi Canggih Penggantinya?
Kemudian pelaku lain yakni Km dan Rz menjelaskan bahwa permasalahan tersebut ada di sekolah. Karena itu mereka selaku wartawan dan LSM bisa mempublikasikan permasalahan tersebut ke media hingga tersebar secara nasional.
Selanjutnya para pelaku mengajak korban keluar dari sekolah untuk makan siang. Ketika itulah mereka mengajak korban yang tertekan untuk negosiasi.