BACAKORAN.CO – Pelaku penambangan emas liar diduga sudah masuk wilayah kawasan Hutan Lindung Bukit Rimba Candi, Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Para pelaku merusak hutan lindung itu melubangi dinding tebing yang ada di hutan lindung tersebut dengan sejumlah peralatan.
Hanya saja ketika Polisi Hutan (Polhut) Kantor Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah X Dempo berupaya melakukan tindakan, pelaku kabur dengan meninggalkan sejumlah peralatan yang mereka gunakan.
Kepala KPH X Dempo, Heri Mulyono mengatakan Satuan Polhut melaporkan adanya lubang bekas galian tambang emas di kawasan hutan lindung beserta beberapa peralatan.
BACA JUGA:Nyesek Dikurangi 3 Poin, Manjemen Sriwijaya FC Emosi lalu Banding. Ini Alasannya
“Bulan lalu kami mendapat laporan ada penambang liar di kawasan hutan Rimba Candi. Saat kami tiba di lokasi hanya kami temukan bekas lubang tambang dan beberapa peralatan milik para penambang liar itu,” ujar Heri.
“Diduga mereka meninggalkan peralatan itu karena mengetahui akan ada petugas yang mengecek lokasi tersebut,”jelasnya.
Dia menjelaskan, di lokasi yang diduga dijadikan tempat penambangan emas itu, ditemukan lubang bekas dengan diameter sekitar 1,5 meter dan panjang mencapai puluhan meter menembus dinding tebing di pinggir sebuah aliran Sungai.
Di lokasi itu juga ditemukan beberapa peralatan diantaranya gerinda, bor listrik, serta papan kayu yang mengarah dari lubang tambang menuju aliran Sungai.
BACA JUGA:Korupsi Bawaslu, Penyidik Periksa Pengelola 3 Hotel, Temukan Fakta Baru, Tersangka Bakal Bertambah?
Diduga kuat papan itu sebagai sarana penyaring bebatuan sebelum diolah lebih lanjut.
Adanya aktivitas tambang emas liar di kawasan hutan Rimba Candi ini, kata Heri lantaran memang menurut legenda kawasan itu menyimpan kandungan emas.
Dari beberapa sampel batuan yang diambil di lokasi itu kata Heri terdapat jenis batuan Pirit yang merupakan indikator adanya kandungan emas di wilayah itu.
“Dari batuan jenis pirit yang kami bawa dari lokasi bekas tambang itu memang menunjukkan adanya kandungan emas, dan kami duga itulah penyebab maraknya aksi itu,” ungkapnya.
BACA JUGA:Puluhan Orang Bersenjata Pedang dan Celurit Datangi Lorong Dekat Pasar Induk, Sadis Gays