BACAKORAN.CO Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak daya tarik wisata.
Salah satu ikon kota Palembang adalah Jembatan Ampera.
Budayawan Palembang, Vebri AL Lintanu, mengatakan, jembatan Ampera dibangun untuk jalan penyeberangan.
Lantaran jembatan Ampera yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
BACA JUGA:Menjadi yang Terbaik, Ini yang Dinilai Pelanggan dari Bandara SMB II Palembang
Kalau belum ada jembatan Ampera , masyarakat harus pakai perahu dan kapal penyeberangan.
Di dekat Jembatan Ampera, terdapat Benteng Kuto Besak (BKB), sebuah benteng peninggalan Kesultanan Palembang yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Palembang melawan penjajah.
Namun, di balik keindahan dan kekayaan kota Palembang, ada juga hal-hal yang perlu diwaspadai oleh para wisatawan yang berkunjung ke sana.
Sudah bukan rahasia umum, adanya preman dan jukir liar yang sering meresahkan masyarakat.
Preman dan jukir liar ini biasanya berkeliaran di sekitar Jembatan Ampera atau BKB, mencari mangsa dari para pengendara atau pengunjung yang tidak mengetahui situasi setempat.
Seperti yang beredar di instagram @grebek_paltv dengan views 72 ribu dipenuhi 305 komentar Warganet.
"duo beranak warga lampung di keroyok pemalak di kawasan parkiran dermaga point ampera" tulis pemilik akun @grebek_tv
Dilansir Bacakoran dari humas.polri.go.id Berikut kronologi kejadian tersebut:
Disore hari Agus dan Setiawan berada di dalam bus, menunggu rombongan ibu-ibu pengajian.