BACAKORAN.CO - Kebencian Hitler Terhadap Yahudi. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa sampai terjadi genosida atau pembantaian tentara Nazi terhadap etnis Yahudi selama Perang Dunia Kedua?
Meskipun pada masa itu negara Israel belum berdiri, populasi Yahudi tersebar luas di Eropa, termasuk di Belanda, Inggris, dan Prancis.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas kisah tragis ini dan mengungkap fakta sejarah yang terkait dengan sosok penting dalam peristiwa tersebut, yaitu “Adolf Hitler”.
Latar Belakang Adolf Hitler
Adolf Hitler, yang dikenal sebagai sosok yang kejam, lahir pada 20 April 1889 di Austria. Meskipun ayahnya adalah seorang pegawai Bea Cukai dengan gaji yang umayan, Hitler bukanlah murid yang pintar secara akademik.
Sejak kecil, ia sering terlibat dalam perbuatan kenakalan dan bersikap antisosial. Bahkan, ia tidak berhasil lulus pada ujian akhir di sekolah menengah. Namun, Hitler memiliki bakat terpendam sebagai seniman dan bermimpi ingin menjadi seorang pelukis.
BACA JUGA:Tahukah Kamu Tidak Semua Penduduk Israel itu Bangsa Yahudi?
Pengaruh Perjalanan Cinta
Salah satu teori menyebutkan bahwa kebencian Hitler terhadap Yahudi berawal dari perjalanan cintanya yang gagal dengan seorang wanita Yahudi bernama Stephanie.
Karena kepekaan emosinya sehingga membuat media banyak yang membicarakan karakter MBTI Hitler, yang disebut sebagai INFJ.
Peran Hitler dalam Perang Dunia Pertama
Pada tahun 1910, Hitler menerima warisan dari tantenya, yang kemudian ia dapat memperbaiki kehidupannya. Ia kembali ke Jerman dan bekerja di perusahaan iklan.
Namun, peran besar Hitler dalam sejarah dimulai saat ia mendaftar sebagai tentara Jerman selama Perang Dunia Pertama.
Kekecewaan atas kekalahan Jerman dalam perang pertama ini memicu desas-desus bahwa orang Yahudila yang menjadi penyebab utama kekalahan tersebut.
BACA JUGA:Arab Yahudi
Munculnya Gerakan Antisemit
Setelah Perang Dunia Pertama, kemudian muncul gerakan antisemit yang didasarkan pada propaganda yang menyatakan bahwa eksistensi orang Yahudi menjadi penyebab kekalahan Jerman.
Ini termasuk krisis ekonomi yang terjadi setelah perang. Gerakan antisemit ini mengakibatkan pengucilan, permusuhan, dan diskriminasi terhadap orang Yahudi, baik dari segi ras maupun agama.
Alasan di Balik Gerakan Antisemit
Meskipun belum ada alasan konkret yang terbukti, terdapat alasan subjektif yang mendukung gerakan antisemit.
Salah satu teori adalah bahwa orang Yahudi dianggap sebagai pengkhianat di dalam militer Jerman, terutama oleh sayap kanan nasionalis dan konservatif.
Namun, investigasi pemerintah Jerman tidak menemukan bukti yang mendukung terhadap prasangka negatif terhadap kaum Yahudi.
BACA JUGA:Pro-Palestina, Bella Hadid Dipecat Dior, Diganti Model Israel
Kristallnacht dan Eskalasi Persekusi
Pada tahun 1933, Hitler terpilih sebagai Kanselir Jerman, dan mulai periode dimana orang Yahudi mengalami persecusi. Awalnya, pembatasan kebebasan di ruang publik diterapkan, seperti mengenakan tanda bintang kuning sebagai pembeda.
Namun, pada tahun 1938, terjadi Kristallnacht, yaitu penyerangan terhadap tokoh dan properti milik Yahudi, bahkan hingga pembakaran rumah ibadah orang yahudi atau “sinagog”.
Dasar Pembantaian Yahudi
Pada awal Agustus 1920, Hitler membandingkan orang Yahudi dengan "kuman" dan menyatakan bahwa pengaruh ras Yahudi harus dihilangkan sepenuhnya.
Ide-ide radikal ini membuka jalan bagi pembunuhan massal terhadap orang Yahudi hingga mencapai puncaknya selama tahun 1940-an.