BACAKORAN.CO - Menurut laporan The Lancet, jika suhu bumi mengalami kenaikan 2 derajat Celcius, angka kematian tahunan manusia diperkirakan meningkat 370% tahun 2050.
Meskipun di beberapa wilayah dunia termasuk Indonesia sudah mengalami musim kemarau panjang mengakibatkan suhu pada bumi mengalami perubahan semakin panas.
Naiknya suhu bumi yang makin panas dapat menyebabkan efek negatif bahkan sangat berpengaruh terhadap angka kematian umat manusia per tahunnya.
Dilansir AFP, studi ini juga menuturkan masyarakat dunia menghadapi cuaca panas yang mengancam jiwa rata-rata 86 hari per tahun 2022.
BACA JUGA:Panas Ekstrem, Minim Uap Air Suhu Tembus 36.2 Celcius, BMKG Angkat Bicara
Bukan cuma itu saja, orang berusia diatas 65 tahun meninggal dunia akibat perubahan suhu bumi menjadi panas mengalami lonjakan 85% dari tahun 1991-2000 ke 2013 hingga 2022.
Bayang-bayang ancaman akibat cuaca ekstrem pada bumi dimana manusia mungkin akan meninggal dunia hampir 5 kali lipat dalam beberapa dekade ke depan.
Setidaknya diperkirakan menyentuh angka 520 juta jiwa manusia akan mengalami kerawanan pangan pada pertengahan abad mendatang.
Terhitung mencapai 36% prediksi peningkatan kasus penularan DBD di berbagai wilayah dunia saat kenaikkan suhu mencapai 2 derajat Celcius.
BACA JUGA:Kamu Pilih yang Mana? Kompor Gas Atau Kompor Listrik, Ini Solusi Untuk Dapur Efisien
"Menurut saya, setiap kematian yang berhubungan dengan panas dapat dihindari," kata DR. Renee Salas selaku Dokter Departemen Gawat Darurat di Massachusetts General Hospital.
"Dan tanggung jawab kami di sektor kesehatan yang harus melindungi orang-orang dan secara bersamaan turut menyelesaikan akar penyebab masalah dan melakukan transisi dari bahan bakar fosil," tutup DR. Renee Salas dikutip dari instagram ussfeeds.
Akan tetapi jangan khawatir karena terdapat berbagai macam cara untuk menghadapi cuaca panas yang akan terjadi pada bumi tahun demi tahun.
Seperti misalnya banyak minum air putih, kurangi aktivitas diluar ruangan, lakukan kegiatan secara bertahap dan perlahan.
BACA JUGA:Mentan Yakin Rawa Bantu Amankan Stok Pangan Indonesia, Juga Melupakan Impor, Ini Strateginya