BACAKORAN.CO – Seragam sekar arum sari diperuntuhkan jemaah haji 2024, ternyata terinpirasi banyak elemen yang didesain Sony Nugroho.
Elemen itu, meliputi seperti melati putih, kawung, truntum, songket, dan burung garuda.
Filosofi puspa nasional Indonesia diwakili melalui bunga melati putih yang melambangkan kesucian.
Lalu keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
BACA JUGA:Bipih Rp 56,04 Juta, Calon Jamaah Haji Sudah Bisa Cicil, Jubir Kemenag: Silakan Dimanfaatkan
Batik ini akan diproduksi melalui metode cap, melibatkan banyak UMKM yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kemenag.
Diperkirakan setiap jemaah akan membutuhkan tiga meter kain untuk satu batik, yang berarti produksinya akan melibatkan banyak UMKM.
Seragam batik ini merupakan karya pemenang Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia, Sony Adi Nugroho.
"Jemaah haji bukan hanya pengemban tugas spiritual, tapi juga duta yang mewakili Indonesia. Pakaian baru ini adalah cara yang tepat untuk mencerminkan hal tersebut." kata Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama.
BACA JUGA:Tidak Mampu Ibadah Haji, Pilih Kurban Meraih Pahala Yang Sama, Berikut Amalannya!
Pemenang Sayembara Desain Batik ini, Sony Adi Nugroho, diberikan hadiah sebesar Rp 78 juta sebagai penghargaan atas kreativitasnya.
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyatakan bahwa batik baru ini menggantikan seragam lama yang telah digunakan selama lebih dari 10 tahun.
Seragam batik sebelumnya ternyata belum sepenuhnya mencerminkan identitas Indonesia.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan, Tak Bisa Tidak Jamaah Calon Haji Harus Mandiri, Begini Pesan KaKemenag Kota Palembang
Oleh karena itu, kami menyelenggarakan sayembara untuk mendapatkan desain yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan keindahan budaya Indonesia," jelas Hilman Latief.
"Langkah ini juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap pengembangan UMKM di Indonesia." tambah Hilman Latief.
Dengan peluncuran seragam batik baru "Sekar Arum Sari," diharapkan para jemaah haji tahun 2024 .
Dapat tampil dengan busana yang tidak hanya merefleksikan nilai-nilai spiritual, tetapi juga menghormati kekayaan budaya Indonesia.