Paparan jangka panjang terhadap asap kendaraan telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis, seperti asma, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Gejala-gejala ini melibatkan batuk persisten, kesulitan bernapas, dan penurunan fungsi paru-paru seiring waktu.
4. Risiko Kanker Paru-paru
Asap kendaraan juga mengandung senyawa kimia karsinogenik, seperti benzene dan formaldehida, yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Paparan terus-menerus terhadap asap kendaraan dapat menyebabkan mutasi sel-sel paru-paru dan menginduksi pertumbuhan sel kanker.
BACA JUGA:Dampak Kebakaran Lahan dan Kabut Asap di Kabupaten Muratara, Tantangan dan Upaya Penanganan
5. Dampak pada Anak-anak dan Lansia
Anak-anak dan lansia adalah kelompok rentan yang lebih terpapar dampak negatif asap kendaraan.
Anak-anak yang terpapar asap kendaraan dapat mengalami gangguan perkembangan paru-paru, sementara lansia dengan kondisi kesehatan yang lebih rapuh dapat mengalami peningkatan risiko penyakit pernapasan.
6. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Asap kendaraan tidak hanya berdampak pada sistem pernapasan tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Paparan konstan dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif, yang berkontribusi pada pengembangan penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Asap Kian Pekat! ini 7 Tips Menjaga Kesehatan dari Kabut Asap Karhutla
7. Upaya Pencegahan dan Perlindungan Diri
Untuk melindungi diri dari bahaya asap kendaraan, penting untuk mengambil tindakan pencegahan.
Ini termasuk mengurangi waktu paparan di daerah berpolusi tinggi, menggunakan masker respirator, dan mempromosikan transportasi ramah lingkungan.