Beberapa pakaian yang sudah layaknya menjadi limbah dikombinasikan menjadi bahan untuk menciptakan fashion yang baru.
Salah satu penggiat Recycling Waste Fashion adalah Intan Anggita Pratiwie. Intan telah menggeluti sustainable fashion sejak tahun 2012. Pada awal percobaanya, Intan mendaur ulang pakaian dari bahan denim dan kain tenun.
Perjalananya menggeluti recycle limbah fashion Intan bertemu dengan Andien (penyanyi) yang memiliki passion yang sama dengan dirinya.
Keseriusan keduanya dalam bidang Recycling Waste Fashion, akhirnya terbentuk wadah yang diberi nama Setali Indonesia.
Setali Indonesia menjadi gerakan yang masif dalam hal daur ulang pakaian.
Beberapa kegiatan yang telah dijalankan oleh Setali Indonesia antara lain Barang Lama Bersemi Kembali (BLBK) yang dibuka di taman-taman Jakarta.
Ada juga Re-loved Hunted atau berburu baju-baju brand ternama, lalu dibuat secara upcycle menjadi bentuk lain sehingga bisa digunakan kembali.
Garbage Sale, program unggulan dimana pada saat itu kita bisa membawa baju yang ingin didonasikan layak jual.
Nantinya, di lokasi baju akan langsung dicek melalui quality control, jika masih bagus akan langsung diterima dan dijual, dan jika tidak maka akan dikembalikan langsung.
Upaya memperpanjang usia pakai produk fashion dengan menerapkan Recycling Waste Fashion menjadi salah satu sumbangsih mengurangi dampak negatif limbah fashion.
Mulailah dari diri sendiri untuk peduli terhadap isu lingkungan ini. Gerakan Recycling Waste Fashion nampaknya akan menjadi gaya baru trend fashion di tahun 2024 ini.
Semakin banyaknya genZ yang mulai perduli dengan isu-isu lingkungan mendorong gaya hidup sustainable fashion semakin digamari. (*)