Rupiah Balik Terkapar Dihajar Dolar AS yang Rebound dan Sentimen Ini..

Rabu 10 Jan 2024 - 20:18 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Inflasi diperkirakan sedikit meningkat pada Desember, ditambah kuatnya data nonfarm payrolls.

“Ini memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," terang Ibrahim.

Pejabat bank sentral, kata Ibrahim, juga menolak ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Indikator CME Fedwatch menunjukkan para pelaku pasar memperkirakan peluang 59,4 persen untuk pemangkasan suku bunga pada Maret 2024, turun dari 64 persen yang terlihat awal pekan ini.

BACA JUGA:Kalau Tak Tertahan oleh Aset Ini, Rupiah Bisa Anjlok Makin Dalam

Selain data ekonomi AS, fokus juga tertuju pada inflasi dan perdagangan China di Desember 2023 yang rilis pada Jumat (12/1/2024) waktu setempat.

Dimana China diperkirakan masih mengalami disinflasi pada Desember.

Lalu aktivitas perdagangan, terutama ekspor diperkirakan menurun.

Dari dalam negeri, rupiah sedikit terbantu data cadangan devisa Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan.

BACA JUGA:Pelaku Pasar Gamang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apakah Rupiah Akan Lanjut Melemah Pekan Depan?

Adapun cadangan devisa Indonesia mencapai US$146,4 miliar pada akhir Desember 2023.

Jumlah itu naik US$8,3 miliar dibandingkan posisi akhir November 2023 senilai US$138,1 miliar.

Kategori :