BACAKORAN.CO – Protes penerapan face recognition (pemindaian wajah) boarding gate oleh pengguna layanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sempat ramai beberapa waktu lalu.
Pasalnya, aturan ini dianggap menganggu privasi penumpang.
Pun rawan terjadinya ancaman kebocoran data.
Bahkan, beberapa kota seperti San Fracisco, Cambridge, dan California, serta Massachusetts telah melarang penggunaan face recognation.
BACA JUGA:Face Recognition Ada di 9 Stasiun KA, Kapan Diterapkan di Sumsel?
Saat ini, persoalan ini kembali mencuat menyusul kabar adanya dugaan kebocoran data yang dialami PT KAI akibat diserang ransomware.
Namun, pihak PT KAI membantah adanya kabar kebocoran sistem keamanan data tersebut.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan.
Namun, pihaknya akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut.
BACA JUGA:Waduh! Data KAI Diduga Bocor Diserang Ransomware, Pelaku Minta Tebusan Dalam Bentuk Ini..
"Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman,” ujar Joni dalam keterangan tertulisnya.
Hingga saat ini, katanya, seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan face recognition boarding gate di semua stasiun masih berjalan baik.
Ia pun mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition boarding gate yang diberlakukan KAI.
Pasalnya, KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Endus Kebocoran Data KPU