Menangis: Bukan Hanya Ungkapan Emosi, tapi Juga Detoksifikasi Tubuh dan Pembantu Pulih dari Duka

Kamis 18 Jan 2024 - 22:00 WIB
Reporter : djarwo
Editor : djarwo

BACAKORAN.CO - Menangis bukan hanya sekadar bentuk ekspresi emosi, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan.
Terlepas dari seberapa aneh terdengarnya, menangis sebenarnya dapat membantu detoksifikasi tubuh.

Dalam Laman Healthline membagi tangisan menjadi tiga jenis: tangisan refleks, tangisan continuous, dan tangisan emosional.

Tangisan refleks terjadi ketika mata terkena debu atau iritasi. Ini adalah mekanisme perlindungan tubuh untuk melindungi mata dari iritan.

Tangisan continuous membantu mencegah infeksi pada mata, karena air mata berfungsi sebagai pelumas dan membantu mengeluarkan debu dari mata.

Namun, yang paling menarik adalah tangisan emosional.  Selain mengandung air, tangisan jenis ini juga melepaskan hormon stres dan racun yang terdapat dalam tubuh.

Meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme ini dengan lebih baik, faktanya menangis dapat membantu tubuh dalam detoksifikasi.

Tidak hanya itu, menangis juga memiliki manfaat lain yang tidak kalah menarik.

Ketika kita menangis, tubuh mengeluarkan hormon endorphin yang membantu meredakan stres dan rasa sakit.
Hormon oksitosin juga dilepaskan saat menangis, yang berkontribusi pada sensasi rileks yang kita rasakan.

Sistem saraf parasimpatis juga aktif saat kita menangis, membantu menciptakan efek rileks pada tubuh.
Selain efek fisiknya, menangis juga dapat memperbaiki mood seseorang.

Setelah menangis, seseorang seringkali merasa lebih lega dan tenang.

Menangis juga memberikan kesempatan untuk menghirup udara segar, yang dapat membuat otak lebih dingin dan meningkatkan suasana hati.

Bagi mereka yang sedang mengalami kesedihan atau duka, menangis dapat membantu dalam proses pemulihan.
Menangis dapat membantu kita menerima keadaan dan melanjutkan proses kesembuhan.

Meskipun tidak semua orang akan segera pulih setelah menangis, setiap individu memiliki prosesnya sendiri untuk pulih dari rasa duka.

Tidak hanya itu, menangis juga menunjukkan rasa empati.

Baik untuk bayi yang menggunakan tangisan sebagai komunikasi dengan orangtuanya, maupun orang dewasa yang menunjukkan wajah sedih saat menangis, mereka seringkali mendapatkan dukungan dari sekitarnya.

Kategori :