Krisis Keturunan di Jepang, Berikut 4 Fakta dari Angka Kelahiran yang Rendah di Negara Ini!

Senin 22 Jan 2024 - 15:04 WIB
Reporter : Rizki
Editor : Rizki

BACA JUGA:Kiat Sukses! 7 Ajaran Jepang yang Bisa Diadopsi sebagai Cara Mengatasi Rasa Malas

Banyak pekerja di negara ini menghadapi jam kerja yang panjang dan tuntutan karier yang tinggi, meninggalkan sedikit waktu dan energi untuk keluarga. 

Faktor ini juga berhubungan dengan kurangnya dukungan dalam hal cuti hamil dan cuti melahirkan, yang membuat wanita enggan memiliki anak karena takut kehilangan pekerjaan atau peluang karier.

3. Dampak Demografi Rendah

Rendahnya angka kelahiran memiliki dampak serius terhadap berbagai aspek kehidupan di Jepang. 

Pertama, penurunan populasi dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara jumlah pekerja dan pensiunan, yang dapat memberikan tekanan besar pada sistem pensiun dan kesejahteraan sosial. 

BACA JUGA:Gempa Besar M 7,6 Guncang Jepang, Tsunami 5 Meter Ancam Pantai Barat, Siaga Evakuasi Massal!

Dampaknya juga dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, menghambat pertumbuhan ekonomi.

Kedua, struktur usia yang semakin tua dapat menyebabkan beban kesehatan yang meningkat. 

Jepang akan menghadapi tantangan dalam menyediakan perawatan kesehatan untuk populasi lanjut usia yang lebih besar, dan ini dapat mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan.

4. Upaya Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Jepang menyadari urgensi masalah ini dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran. 

Beberapa kebijakan telah diperkenalkan, termasuk insentif finansial bagi keluarga yang memiliki anak.

BACA JUGA:Warga Depok Buruan Daftar? Disnaker Mangadakan Pelatihan Bahasa Jepang Gratis, Berikut Persyaratanny!

Begitu juga dengan peningkatan dukungan cuti keluarga, dan upaya untuk meningkatkan kondisi kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.

Tetapi, perubahan ini tidak terjadi begitu saja. 

Kategori :