Mengabaikan gejala atau luka yang dialami
Kalian harus segera mengobati atau merawat gejala atau luka yang dialami saat survival, seperti pusing, demam, luka bakar, luka tusuk, atau gigitan hewan.
Jangan biarkan gejala atau luka tersebut menjadi parah atau berpotensi mengancam nyawa.
Kalian bisa menggunakan obat-obatan, peralatan medis, atau bahan-bahan alami yang ada di sekitar Kalian untuk mengobati atau merawat gejala atau luka tersebut.
BACA JUGA:6 Pendaki Terkena Hipotermia Saat Naik Gunung Dempo, Kondisi Drop Tubuh Keram Tak Bisa Bergerak
Menyia-nyiakan sumber daya yang ada
Dalam melakukan survival kita harus hemat dan bijak dalam menggunakan sumber daya yang ada di alam bebas, seperti air, makanan, kayu, atau baterai.
Jangan membuang-buang atau menghabiskan sumber daya tersebut tanpa perencanaan yang baik.
Kita harus mengatur dan mengelola sumber daya tersebut dengan baik, agar bisa bertahan hidup lebih lama dan lebih nyaman .
Menjadi panik atau putus asa
Survival di hutan belantara memang terkadang membuat ciut nyali, namun yeng terpenting kita harus tetap tenang dan optimis saat survival di alam bebas.
Jangan pernah menjadi panik atau putus asa, karena hal tersebut bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik ketika sedang surviv.
Harus tetap berpikir positif, berdoa, dan berusaha untuk dapat keluar dari situasi yang sulit tersebut.
BACA JUGA:Wisata Gunung Bromo: Rute, Harga Tiket, dan Tips Traveling
Kalian juga bisa mencari hiburan atau motivasi dari hal-hal yang ada di sekitar Kalian, seperti alam, hewan, atau barang-barang pribadi Kalian .
Salam SURVIVAL!