Tentu saja, program ini memiliki syarat dan ketentuan tertentu.
Pasangan yang ingin mengikuti program insentif kelahiran ini harus menjadi warga negara Korea Selatan dan telah menikah.
Disamping itu, mereka juga diharapkan memiliki persiapan finansial dan rumah yang memadai untuk mendukung pertumbuhan keluarga.
Meski demikian, pemerintah berusaha membuat syarat-syarat ini sesederhana mungkin agar sebanyak mungkin pasangan dapat memanfaatkannya.
BACA JUGA:Guna Hadapi Krisis Iklim, Jhosep Stiglitz: Negara Miskin Butuh Bantuan Ekonomi Ramah Lingkungan
Program insentif kelahiran di Korea Selatan telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Tingkat kelahiran mulai mengalami peningkatan, dan banyak pasangan yang sebelumnya merasa terbebani oleh biaya hidup dan pendidikan anak sekarang merasa lebih diuntungkan.
Ini juga membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap memiliki anak, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya membangun keluarga yang kuat.
Selain memberikan uang tunai, pemerintah Korea Selatan juga berinvestasi dalam mendukung kesehatan ibu dan bayi serta pendidikan anak.
BACA JUGA:Gempuran Israel Makin Menggila! Internet Mati di Gaza, Krisis Kemanusiaan Tak Didengar PBB
Fasilitas kesehatan yang berkualitas tinggi, program pemeriksaan kehamilan gratis, dan layanan kesehatan reproduksi menjadi bagian integral dari kebijakan ini.
Sementara itu, dana insentif kelahiran juga dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak, memberikan keluarga peluang untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Meskipun program ini mendapat banyak apresiasi, ada juga kritik dan tantangan yang dihadapi.
Beberapa kritikus mengkhawatirkan bahwa memberikan uang tunai dapat menjadi solusi jangka pendek dan tidak menanggulangi akar permasalahan.
BACA JUGA:Data Penggilingan Padi, Ini Langkah Kementan Hadapi Tantangan dan Krisis Global