Melahirkan Bayi di Korea Selatan Bakal Dapetin Uang Tunai Sebesar Rp350 Juta, Ada yang Minat?

Jumat 26 Jan 2024 - 16:37 WIB
Reporter : Rizki
Editor : Rizki

BACAKORAN.CO - Korea Selatan hadapi krisis populasi jumlah bayi yang lahir di negara tersebut terus menurun, bahkan mencapai rekor terndah dalam sejarah pada tahun 2022.

Hal tersebut membuat pemerintah Korea Selatan harus merayu penduduknya dengan pemberian insentif 29,6 juta won yang setara hampir Rp350 juta untuk setiap bayi yang lahir pada tahun 2024 selama delapan tahun sejak kelahirannya.

Korea Selatan terkenal dengan kemajuan teknologinya, keindahan alam, dan budayanya yang kaya. 

Mungkin masih banyak yang tidak mengetahui bahwa negara ini juga memiliki kebijakan unik yang mendorong tingkat kelahiran penduduk

BACA JUGA:Krisis Keturunan di Jepang, Berikut 4 Fakta dari Angka Kelahiran yang Rendah di Negara Ini!

BACA JUGA:Indra Keenam Terbuka! 9 Peristiwa Kelahiran yang Membawa Kekuatan Gaib, Kamu yang Mana?

Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah program insentif finansial yang diberikan kepada pasangan yang melahirkan bayi di negara ini. 

Korea Selatan menghadapi masalah serius terkait rendahnya tingkat kelahiran. 

Faktor-faktor seperti tekanan pekerjaan yang tinggi, biaya hidup yang mahal, dan kecenderungan pasangan untuk menunda pernikahan dan kehamilan telah menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah kelahiran. 

Pemerintah Korea Selatan menyadari urgensi masalah ini dan berusaha mengatasinya dengan menciptakan kebijakan pro-keluarga.

Salah satu langkah kreatif yang diambil oleh pemerintah Korea Selatan adalah memberikan insentif finansial kepada pasangan yang memilih untuk memiliki anak. 

BACA JUGA:Krisis Elpiji 3 Kg! Masyarakat Resah Stok Menipis, Harga Naik, Apa Penyebanya?

BACA JUGA:Bank Dunia: RI Harus Waspada Hutang Rp 8.041 Triliun, Terancam Krisis!

Program ini menyediakan uang tunai sebesar Rp350 juta kepada setiap pasangan yang melahirkan bayi. 

Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi yang mungkin menjadi hambatan utama bagi pasangan yang ragu-ragu untuk memiliki anak.

Kategori :