BACAKORAN.CO – Rupiah akhirnya berhasil putus tren pelemahan dalam 4 hari beruntun.
Itu setelah nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp15.825 per USD pada perdagangan Jumat (26/1/2024) sore.
Rupiah menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen dari perdagangan sehari sebelumnya.
Adapun mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi.
BACA JUGA:Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah
Tercatat, baht Thailand naik 0,34 persen, peso Filipina plus 0,39 persen dan dan dolar Hong Kong naik tipis 0,04 persen.
Lalu, yen Jepang turun 0,09 persen, won Korea Selatan ambles 0,02 persen, yuan China tergerus 0,07 persen dan dolar Singapura turun 0,06 persen.
Sedangkan, mayoritas mata uang utama negara maju berakhir di zona merah.
Euro Eropa ambles 0,07 persen, poundsterling Inggris tergerus 0,03 persen, dan franc Swiss anjlok 0,16 persen.
BACA JUGA:Rupiah Kian Tak Bertenaga, BI Langsung Respon Cepat dengan Ambil Langkah Ini!
Kemudian dolar Australia naik tipis 0,01 persen, dan dolar Kanada plus 0,05 persen.
Menurut Analis Pasar Lukman Leong, pergerakan rupiah yang hampir stagnan didorong langkah Bank Indonesia (BI) yang mengintervensi pasar spot.
Menjaga nilai rupiah hampir tembus tingkat psikologis Rp16.000 per USD.
Selain itu, pergerakan rupiah juga dipengaruhi sikap pelaku pasar masih menunggu data inflasi PCE AS yang rilis malam ini.
BACA JUGA:Rupiah Tersungkur! Tembus Rp15.826 per USD saat penutupan perdagangan, Tertekan Sentimen Ini