3. Lebih permanen dan tidak terhapus
Cyberbullying bisa lebih permanen dan tidak terhapus.
Pesan atau konten yang dikirim atau diposting oleh pelaku bisa tersimpan di internet atau perangkat elektronik selamanya.
Korban juga bisa lebih sulit untuk melupakan atau mengatasi pengalaman yang traumatis.
BACA JUGA:Polisi Tak Langsung Perkarakan Siswa Bully Teman Sekolah, Ini Tindakan yang Dilakukan
Pembullyan adalah perilaku yang merugikan orang lain secara sadar dan berulang-ulang dengan penyalahgunaan kekuasaan.
Pembullyan bisa terjadi di sekolah maupun di dunia maya. Pembullyan bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku.
Pembullyan bisa menyebabkan ketakutan, kecemasan, kehilangan kepercayaan diri, isolasi, depresi, hingga bunuh diri.
Pembullyan lewat dunia maya bisa lebih luas, anonim, tidak terkontrol, permanen, dan tidak terhapus.
Pembullyan harus segera diatasi dengan kerjasama dan komunikasi antara siswa, orang tua, guru, dan pihak sekolah.
Pembullyan harus dicegah dengan memberikan edukasi, pengawasan, sanksi, dan dukungan yang tepat.
Pembullyan harus dihindari dengan menghargai dan menghormati perbedaan dan keberagaman yang ada di antara kita.