BACAKORAN.CO- Harga beras telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa pekan terakhir, dengan lonjakan yang signifikan bahkan mencapai rekor tertinggi.
Fenomena ini tidak hanya berlaku untuk beras premium, tetapi juga beras medium, memengaruhi berbagai lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan, pada Minggu (25/2/2025), harga beras premium mengalami penurunan sebesar Rp390 menjadi Rp15.870 per kg, namun masih tergolong tinggi.
Di sisi lain, beras medium mengalami kenaikan sebesar Rp170 menjadi Rp14.390 per kg.
Bahkan, harga tersebut jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA:Viral Beredar Foto 15 Juta Karung Beras Ditimbun, Pemerintah Kena Kritik Pedas, Gini Penjelasannya!
Penyebab Lonjakan Harga Beras
Menurut Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa, faktor utama yang menyebabkan lonjakan harga beras adalah perubahan iklim yang tidak menentu.
Banjir dan gangguan cuaca lainnya telah menyebabkan gagal panen pada sejumlah lahan sawah, mengurangi pasokan beras di pasaran.
Ketut mengungkapkan bahwa ada sekitar 3.000 hektare lahan sawah tergenang banjir di beberapa daerah, menyebabkan potensi gagal panen yang signifikan.
Ini menyebabkan petani mengeluarkan biaya tambahan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem tersebut.
BACA JUGA:2 Daerah Ini Bakal Paksa Harga Beras Turun, Ini Gegaranya
Dampak pada Masyarakat dan Perekonomian
Lonjakan harga beras tentu saja berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Kenaikan harga beras akan meningkatkan biaya hidup dan menekan daya beli masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada beras sebagai makanan pokok.