BACAKORAN.CO- Dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, Nahdlatul Ulama (NU) telah merilis prediksi awal Ramadhan 1445 Hijriah.
Menurut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), penetapan awal bulan puasa tersebut didasarkan pada metode rukyatul hilal dan diprediksi akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.
Ketua LF PBNU, Sirril Wafa, menjelaskan bahwa melalui pengalaman dan pengetahuan yang ada, diprediksi bahwa hilal tidak mungkin dapat terlihat pada Ahad sore tanggal 10 Maret.
Hal ini ditegaskan dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya.
BACA JUGA:Ramadhan Menyapa, 134 Titik Rukyatulhilal Mulai Ditata, Daerah Ini Paling Banyak Intip Hilal
BACA JUGA:Catat! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban, Yuk Tingkatkan Amal Sebelum Masuk Ramadhan...
Menurut penjelasan dari Lembaga Falakiyah PBNU, hilal 29 Sya’ban 1445 H diprediksi akan muncul pada Ahad Legi, 10 Maret 2024.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, perkiraan kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan, dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.
NU menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan Ramadan.
Metode ini mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang kemudian dikonfirmasi melalui pengamatan hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Sesuai dengan kriteria MABIMS, tinggi hilal saat Matahari terbenam minimal harus mencapai 3 derajat, dan sudut elongasi sebesar 6,4 derajat.
Meskipun telah diprediksi, rukyatul hilal akan tetap dilakukan secara serentak oleh LFNU daerah di sejumlah titik yang telah ditentukan.
Selain itu, Kementerian Agama (Kemenag) juga akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadan pada tanggal 10 Maret 2024 mendatang.