Ponpes Kediri Tempat Santri Tewas Dianiaya Belum Miliki Izin Operasional, Ini Kata Kemenag Jatim

Rabu 28 Feb 2024 - 08:25 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

Dan saat jenazah Bintang dibuka, keluarga tercengang.

"Astaghfirullah. Tubuhnya lebam-lebam dan ada luka seperti dicekik. Hidungnya juga tampak patah. Kami menangis terisak-isak. Ini jelas bukan karena jatuh tapi karena disiksa," lanjut Mia.

BACA JUGA:Diduga Tabrak Mobil Didepannya, Dada Pegemudi Gran Max Terbentur Kemudi Hingga Meregang Nyawa

Mia menjelaskan, ada beberapa luka bakar rokok di kaki Bintang. Jumlahnya lebih dari satu. 

Bahkan ada satu luka di dada yang kelihatan seperti bolong.

Merasa ada yang tidak beres, keluarga melaporkan kejadian ini ke polisi. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega menyatakan, kasus ini sedang ditangani oleh Polres Kediri Kota. 

Sebelumnya, jenazah Bintang sempat diotopsi di RSUD Blambangan. 

BACA JUGA:PKB Kota Palembang Pertanyakan PSL Rasa PSU di Kemang Agung, Bakal Lapor Ke Bawaslu dan DKPP

Namun hasilnya langsung diserahkan ke Polres Kediri Kota untuk diselidiki lebih lanjut.

"Iya hasilnya memang ada luka, tapi untuk menentukan ada penganiayaan atau tidak menunggu penyelidikan dari Polres Kediri," ujarnya.

Sebelum bintang meninggal dia ternyata pernah mengirim pesan lewat WhatsApp (WA) kepada ibunya, Suyanti (38), memohon agar dijemput dari pondok pesantren.

Suyanti, ibu dari korban santri Pondok Pesantren PPTQ AI Hanifiyyah, Mojo, Kediri, Jawa Timur yang tewas mengenaskan.

Mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di Mojo, Kediri, pada Senin (19/2/2024) lalu.

BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, 3.931 Panwaslu Alami Musibah, 45 di Antaranya Meninggal, Ini Langkah Bawaslu

Suyanti mengatakan bahwa anaknya Bintang hanya mengirim pesan singkat. 

Kategori :