BACAKORAN.CO- Keluarga Bintang Balqis Maulana, santri berusia 14 tahun yang tewas setelah dianiaya oleh para seniornya di pondok pesantren Al Hanifiyah, Kediri, Jawa Timur, masih terguncang dengan kejadian mengerikan ini.
Namun, apa yang membuat tragedi ini semakin menyayat hati adalah keterlibatan salah satu pelaku, yang tak lain adalah sepupu korban sendiri, AF (16).
Ibu kandung korban, Suyanti, masih belum bisa menerima kenyataan bahwa AF, yang seharusnya menjaga Bintang selama mondok, ternyata terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan kematian tragis anaknya.
Dengan suara yang gemetar, Suyanti mengungkapkan bahwa selama ini ia telah menitipkan tanggung jawab menjaga Bintang kepada AF, bahkan sering menitipkan uang jajan untuk Bintang.
BACA JUGA:Misteri Kematian Santri di Pesantren Tak Berizin, Ada Luka Bakar Rokok di Tubuhnya
"Saya juga minta tolong ke AF ini untuk jaga, kadang juga menitipkan uang ke dia," ujar Suyanti dengan suara yang terdengar penuh kebingungan dan kekecewaan.
Ketika AF akhirnya mengakui keterlibatannya dalam penganiayaan setelah didesak oleh keluarga, shock yang dialami keluarga Bintang semakin dalam.
"Dia ngaku sempat mukul Bintang di bagian-bagian tubuhnya," ungkap Suyanti, sambil menahan tangisnya.
Tidak hanya ibu kandung, kakek korban, Buwasan (73), juga terpukul dengan kejadian tragis ini. Ia tidak pernah membayangkan bahwa cucunya akan menjadi korban pembunuhan oleh cucunya yang lain.
"Ndak kuat saya mas, ini musibah yang tidak pernah saya sangka-sangka. Ya Allah," ungkap Buwasan dengan suara terbata-bata.
Keluarga mulai curiga ketika AF melarang mereka untuk membuka kain kafan yang menutupi jasad korban.
Pelarangan ini diikuti oleh rombongan pengasuh pondok pesantren yang mengantar jenazah, menimbulkan kecurigaan di pihak keluarga.
Penyebab kematian Bintang yang tampaknya ditutupi menjadi semakin mencurigakan.
Sebelumnya, Bintang Balqis Maulana ditemukan tewas diduga karena dianiaya oleh seniornya pada Jumat (23/2/2024).