BACAKORAN.CO – Puasa Ramadan 1445 H/2024 M sudah di depan mata.
Jelang puasa, sudah menjadi hal yang umum terjadi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
Lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran ini dipicu oleh tingginya permintaan dan kebutuhan masyarakat.
Antisipasi terjadinya lonjakan harga dan kelangkaan kebutuhan pokok, para kepala daerah (kada) pun telah diberikan diberikan pedoman oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melaksanakan setidaknya sembilan langkah.
BACA JUGA:Puasa 1 Ramadan Ikut Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah? Nggak Usah Bingung Pilih Aja Ini!
Mereka diminta untuk memantau harga dan stok barang guna memastikan ketersediaan kebutuhan.
"Harga dipantau di pasar, sementara stok dicek di Bulog dan pedagang besar agar kita dapat memahami perkembangan harga dan dinamika stok yang ada," ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selanjutnya, pemerintah daerah diminta untuk menyelenggarakan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, serta meluncurkan gerakan penanaman.
Langkah berikutnya adalah menyelenggarakan operasi pasar murah bersama dengan dinas terkait, melakukan inspeksi mendadak di pasar dan distributor untuk mencegah penimbunan barang, dan berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan.
BACA JUGA:Terungkap! 6 Cara Efektif Mencegah Kulit Kering Saat Berpuasa yang Wajib Dicobain Bestie
Lalu merealisasikan belanja tidak terduga (BTT) untuk mendukung pengendalian inflasi, serta memberikan bantuan transportasi dari APBD.
"Ini adalah upaya kita untuk menjaga inflasi tetap terkendali sesuai yang kita inginkan, dengan upaya yang bersatu," tegasnya.
Dikatakan Tito, pemerintah daerah pun diminta untuk mengambil langkah-langkah antisipatif yang sejalan dengan pemerintah pusat.