Produk inovasi ini dapat menjadi solusi untuk pemenuhan zat gizi bagi masyarakat Indonesia. Melihat baiknya kandungan minyak makan merah, diperlukan sosialisasi tentang manfaat dari minyak makan merah agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, bocoran dari MenKopUKM, pabrik serupa akan dibangun 10 lagi. Dengan skenario ini, dia berharap harga minyak makan merah nanti di bawah MinyaKita.
"Saya minta tolong juga agar ini nanti harganya (minyak makan merah) kalau boleh lebih murah dari MinyaKita. Lalu yang harus dijual adalah kelebihannya, yaitu kandungan vitamin A dan E yang lebih tinggi," terangnya.
Ke depannya, pihaknya berencana membuka penjajakan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait bantuan penanganan stunting.
"Bapak Presiden telah jelaskan kalau minyak makan merah ini banyak keunggulan. Mulai dari zat-zat nutrien yang tidak hilang saat menggoreng, sampai vitamin A dan E yang tinggi. Bahkan telah dicoba oleh para koki dan hasil masakannya jadi semakin enak dan bergizi," ujarnya.
"Ke depan, terkait bantuan penanganan stunting yang memang telah jadi program pemerintah melalui NFA sejak tahun lalu, nanti saya akan bicarakan dengan Pak Hasto Kepala BKKBN. Apalagi minyak makan merah ini sudah ada izin edar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), ini keren lho," lanjutntya.(*)