"Harusnya pemerintah daerah cepat tanggap, karena jembatan tersebut merupakan akses warga" Ujarnya.
Yadi dan masyarakat desa Tanjung Aur berharap mudah-mudahan pemerintah pusat ataupun daerah melihat keluhan masyarakat setempat.
Agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan pemerintah dapat menanggulanginya dengan cepat.
Tak Berselang lama Keluhan masyarakatpun samapai kepada Wakil Bupati BS, H Rifai Tajuddin SSos.
BACA JUGA:Dinyatakan Meninggal, Jenazah Empat Awak Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Disemayamkan Disini
Ia menanggapi langsung adanya video warga Pino Raya yang mengantarkan jenazah mengenakan rakit.
Bahkan ia menyebutkan merasa terpanggil dengan adanya kondisi masyarakatnya tersebut.
Ia pun mengajak semua pihak untuk sama-sama memeriksa kondisi jembatan di Desa Tanjung Aur II tersebut.
“Maka saya mengajak yang lain bersama-sama, tentu ini positif sekali di Bulan Ramadan ini kalau pun ada teman-teman yang ingin terpanggil. Mudah-mudahan sudah teranggarkan di pemerintahan. Namun jika belum teranggarkan, hari ini kita cek dan kita ambil tindakan bersama,” ungkapnya.
Rifai juga menyampaikan melihat kondisi tersebut dirinya terpanggil dan akan langsung bergerak mengecek ke lokasi.
Hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut dari keluhan masyarakat agar dapat dicari jalan ke luarnya.
“Saya mengajak hari ini, kalau pun tidak ada, saya akan meluncur tentunya setelah salat zuhur ini saya akan naik motor ke Desa Tanjung Aur Dua saya akan melihat dan mengidentifikasi bagaiman di lapangan tentunya saya berharap adanya kebersamaan,” pungkasnya.
Artikel ini telah terbit di Harian Bengkulu Express dengan judul "Jembatan Gantung Rusak Berat, Warga Desa Ini Angkut Jenazah Pakai Rakit Bambu".*