BACAKORAN.CO – Rupiah lanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), di angka Rp15.644 per USD pada pembukaan perdagangan Senin (18/3/2024) pagi.
Nilai tukar rupiah melemah 46 poin atau minus 0,29 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Serupa dialami mayoritas mata uang Kawasan Asia yang loyo terhadap dolar AS.
Tercatat, dolar Singapura ambles 0,02 persen, baht Thailand melorot 0,06 persen, rupee India anjlok 0,07 persen, yen Jepang ambruk 0,09 persen, peso Filipina dan ringgit Malaysia melemah 0,20 persen, dan won Korea Selatan jeblok 0,23 persen.
BACA JUGA:Pasar Tunggu Data Survei Ini, Rupiah Dibuka Menguat ke Posisi Rp15.557
Nasib beda dolar Hong Kong yang menguat 0,01 persen.
Sementara yuan China stagnan.
Sedangkan mata uang negara maju mayoritas menguat terhadap dolar AS.
Tercatat euro Eropa melaju 0,01 persen, franc Swiss naik 0,06 persen, dolar Australia melejit 0,10 persen, dan dolar Kanada naik tipis 0,02 persen, poundsterling Inggris terjerembab 0,01 persen.
BACA JUGA:Rupiah Diperkirakan Lanjut Menguat Pekan Depan, Masih Dipengaruhi Efek Sentimen Eksternal Ini?
BACA JUGA:BI Segera Rilis Rupiah Digital, Simak Penjelasan Lengkap Perbedaannya dengan Uang Elektronik!
Lukman Leong, pengamat Komoditas dan Mata Uang mengatakan, rupiah diprediksi akan melemah, dipicu dolar AS yang mendapatkan beberapa keuntungan.
Investor, terangnya, sedang menantikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) minggu ini.
“Mengantisipasi kemungkinan bahwa The Fed akan mengambil sikap yang lebih hawkish menyusul beberapa data ekonomi yang kuat belakangan ini," terangnya.