BACAKORAN.CO - Di tengah persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri, sebuah kejadian kontroversial mengguncang publik. Jamaah Masjid Aolia di Dusun Panggang III, Giriharjo, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah merayakan Lebaran lebih awal dari ketetapan resmi pemerintah.
Bahkan yang lebih mengejutkan, imam mereka mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan Allah SWT melalui telpon untuk menetapkan hari tersebut.
"Tidak menggunakan perhitungan, saya langsung telpon Allah SWT. Allah berfirman, 'Tanggal 5 Jumat'," ungkap Mbah Benu.
Namun, klaim ini mendapat respons tajam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), khususnya dari Cholil Nafis.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pembunuhan Siswa SMP di OKU Timur, Ini Wajah Pelakunya
BACA JUGA:Banyak Warga Geram Dan Penasaran, Siapa Pembunuh Anak SMP di OKU, Ini Tampang Pelakunya
Dalam tanggapannya, Cholil Nafis menyatakan bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan ajaran syariah Islam.
"Dia tidak sesuai syariah. Kalau dilihat dari penuturannya pasti adalah orang yang tidak tahu, orang kuno. Harus kita luruskan dan harus kita beritahu secara syariah. Yang kedua kita harus menyampaikan dahulu pada pengikutnya, agar tidak terbawa kesalahan dalam beragama yang sembrono," tegas Cholil Nafis.
Cholil Nafis juga menyoroti aspek praktis dari klaim tersebut. "Nggak mungkinlah masa nelpon Allah pakai pulsa, sinyal apa? Sudah menentukan seangrepnya itu tidak bisa ya," imbuhnya.
Dengan keras, Cholil Nafis menegaskan bahwa klaim Mbah Benu dapat mengarahkan kepada kesesatan. "Kita sampaikan, kalau tidak mau juga, ya mungkin nanti akan mengarah pada kesesatan dia," tambahnya.
BACA JUGA:Mantap Pak Polisi! Pelaku Pembunuh Anak SMP di OKU Berhasil Ditangkap, Ini Updatenya
Meskipun demikian, keputusan Jamaah Masjid Aolia untuk merayakan Idul Fitri lebih awal telah menarik perhatian publik. Acara tersebut juga dihadiri oleh jamaah dari berbagai wilayah.
Termasuk dari luar negeri seperti Malaysia, Inggris, dan India.
Dalam khotbahnya, Mbah Benu menyerukan pesan persatuan dan persaudaraan antar masyarakat.