Pembangunan ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen China terhadap perubahan iklim dan upaya untuk mengurangi penggunaan batu bara.
BACA JUGA:Info Loker Perusahaan Batu Bara di Sumsel ini Lagi Cari Humas Baru
Menurut analis di Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih, Qi Qin, lonjakan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru-baru ini di China sangat bertentangan dengan tren global.
Sehingga membahayakan target iklim China pada tahun 2025.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa China menambah lebih dari 47 gigawatt kapasitas pembangkit listrik batu bara pada tahun lalu, hanya mematikan 3,7 gigawatt.
Sementara itu, Indonesia dan India masing-masing menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 5,9 gigawatt dan 5,5 gigawatt.
BACA JUGA:THR Tak Jelas, Ratusan Karyawan Perusahaan Batubara Geruduk Kantor PT BL
BACA JUGA:Buntut Sengeketa Lahan Tambang Batubara, Pekerja
Hal ini termasuk beberapa pembangkit listrik yang mendukung industri pengolahan logam yang sedang berkembang di Indonesia.
Sementara India meningkatkan kapasitasnya sebesar 5,5 gigawatt.
Di sisi lain, kapasitas pembangkit listrik batu bara global di luar China juga meningkat untuk pertama kalinya sejak 2019.
Hal ini terjadi karena sedikitnya pembangkit listrik batu bara yang ditutup dalam lebih dari satu dekade.