BACAKORAN.CO - Pendeta Gilbert Lumoindong baru-baru ini menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang diduga menghina agama Islam.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Pendeta Gilbert membandingkan cara beribadah umat Islam dengan umat Kristiani.
Pernyataannya ini menuai kecaman dari berbagai pihak dan menimbulkan kontroversi.
Dalam video tersebut, Pendeta Gilbert membandingkan pembayaran zakat dan kompleksitas ibadah salat umat Islam dengan praktik keagamaan umat Kristiani
BACA JUGA:7 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir dalam Islam, Apa Saja?
BACA JUGA:5 Fakta Tanaman Bidara Menurut Islam, Salah Satunya Jadi Simbol Kesederhanaan, Kok Bisa?
"Sebelum sembahyang (shalat) Islam diwajibkan cuci semuanya, saya bilang lu itu dua setengah," ucap Pendeta tersebut dalam unggahan video dikutip Minggu 14 April 2024.
Pendeta Gilbert kurang wawasan. Dalam Islam tidak hanya zakat, tapi ada infak, sedekah dan wakaf dg spektrum ibadah yg luas. Bisa kena pidana penistaan agama anda pak pendeta !! pic.twitter.com/3epp6sDjoL
— Munir (@Munir_Timur) April 13, 2024
Video ini menunjukkan gerakan salat dan mencoba menunjukkan perbedaan dramatis antara dua agama.
Diketahui bahwa pendeta yang terlibat skandal ini bernama lengkap Gilbert Lumoindong M.Th.
Gilbert sempat populer sebagai salah satu pembawa acara Penyegaran Rohani Agama Kristen di RCTI pada tahun 1992 sampai dengan 1997.
BACA JUGA:Jleb! Terancam Hukuman 20 Tahun, Ini Kasus yang Menjerat Panji Gumilang selain Penistaan Agama
BACA JUGA:Terbukti Penistaan Agama. Selegram Lina Mukherjee Divonis 2 Tahun
Gilbert sempat menjadi ketua Gospel Overseas pimpinan John Hartman pada tahun 1993 sampai 1997, dan juga ia sempat menjadi jemaat di Gereja Tiberias Indonesia.
Ssebelum akhirnya ia memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry pada tahun 1998.
Saat ini ia masih aktif sebagai pengkhotbah baik di stasiun TV maupun radio dan memimpin sekitar 18.000 jemaat yang tergabung dalam GBI Glow Fellowship Centre.