BACAKORAN.CO – Memanasnya konflik Timur Tengah pasca serangan balasan Iran ke Israel potensi membuat harga minyak mentah dunia melonjak.
Naiknya harga minyak mentah dunia bakal berdampak pada membengkaknya anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Membengkaknya anggaran subsidi juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga tembus Rp16.000 per USD.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, konflik di Timur Tengah, termasuk di Israel dan Selat Hormuz, berperan penting dalam logistic.
BACA JUGA:Jokowi Meluncurkan Program Subsidi BBM Khusus untuk Angkutan Umum dan Online!
BACA JUGA:BBM Jenis Ini Jadi Pilihan Pengendara saat Arus Balik, Konsumsinya Melonjak 94 Persen!
Terutama dalam hal pasokan bahan bakar minyak (BBM), yang berdampak pada kenaikan harga komoditas.
Menurut Airlangga, pemerintah akan terus memantau harga minyak mentah Indonesia di luar Indonesian Crude Oil Price (ICP) yang telah ditetapkan sebesar US$82 per barel.
Sedangkan harga minyak dunia saat ini berada di US$ 83,78 per barel.
Pihaknya terus memantau kenaikan biaya pra-produksi.
BACA JUGA:List Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina 2024
BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini, 17 April Kian Terperosok, Bagaimana Proyeksi Pergerakannya?
“Kami juga memantau kenaikan subsidi seiring dengan perubahan harga minyak,” ucapnya.
Pihaknya juga terus melakukan kajian dan berupaya agar sumber daya alam yang ada dapat dimanfaatkan.
“Tentu saja, pemerintah mencatat pentingnya subsidi yang tepat sasaran," terang Airlangga.