Di atas Helena Lim, Harvey Moeis dan RBS.
Iskandar Sitorus menyebut ada oknum berseragam yang memiliki bintang empat, tetapi sudah pensiun.
"Di atasnya kaki itu ada ya oknum yang berkuasa itu, yang punya bintang sampai empat di pundak tapi mantan pensiunan," kata Iskandar Sitorus.
Menurut Iskandar, kasus korupsi pertambangan yang melibatkan Helena Lim dan Harvey Moeis ini.
BACA JUGA:Heboh! Nekad Potong Insentif Pegawai, KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi
Tak mungkin tak melibatkan oknum berseragam dan kelompok-kelompok kuat yang terorganisir.
"Dia berseragam, karena dalam warna-warni kejahatan mereka tidak akan berhitung kalau tidak kepada aparat. Habis aparat mereka akan berhitung pada kelompok kuat atau solid teroganisir," jelas Iskandar.
Iskandar Sitorus pun mengatakan oknum bintang empat yang terlibat dalam kasus korupsi timah ini berinisial B.
Oknum inisial B inilah yang dicurigai telah mengorganisir proyek tambang timah ilegal tersebut.
BACA JUGA:Terlibat Mega Korupsi Rp200 Triliun, Taipan Properti di Negara Ini Divonis Hukuman Mati
Yang akhirnya merugikan negara senilai Rp271 triliun.
"Ada ya kalau kita sebut pernah berbintang itu inisial B. Ini orang yang kita duga mengorganisir sampai pembelian smelter. Smelter ini kan dibeli dari orang yang benar-benar kaya, tapi pembelinya tidak benar-benar kaya," ungkapnya.
Selain oknum bintang empat, Iskandar Sitorus juga meyakini ada keterlibatan gurbernur dalam kasus pidana yang menyeret suami Sandra Dewi.
"Sudah pasti gurbernur, karena tidak mungkin itu tidak terjadi. Karena itu, kegiatan memadukan antara penambang liar dengan PT timah," terang Iskandar Sitorus.
BACA JUGA:Ajaib! Dituntut Puluhan Tahun, 5 Terdakwa Korupsi Divonis Bebas, JPU Ajukan Banding?
Sebab, Iskandar beranggapan suami Sandra Dewi tak mungkin semudah itu menghubungi direktur utama PT Timah.