Penguatan dolar AS didukung oleh data ekonomi AS yang solid.
BACA JUGA:Dolar AS Hajar Mayoritas Mata Uang Asia dan Negara Maju, Rupiah Ditutup Rp16.175 per USD!
BACA JUGA:BI Bongkar Biang Kerok Rupiah Anjlok hingga Tembus Rp16.000 per USD
Indeks manufaktur di wilayah Philadelphia AS April jauh melampaui perkiraan.
Mencapai 15,5 dibandingkan dengan prediksi 1,5.
Selain itu, klaim tunjangan pengangguran mingguan juga di bawah perkiraan, yaitu 212 ribu klaim dibandingkan dengan 215 ribu klaim.
"Aktivitas ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih solid dan belum memerlukan pemangkasan suku bunga acuan, sehingga mendorong penguatan dolar AS," terang Ariston.
BACA JUGA:Jeblok! Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp16.000 per Dolar AS, Terendah Sejak 2020
Konflik di Timur Tengah yang masih berlanjut menjadi pendorong penguatan dolar AS sebagai aset safe haven.
Berdasarkan sentimen dijelaskan tadi, rupiah diproyeksi melemah hingga mencapai posisi Rp16.250 per USD dengan potensi support di kisaran 16.150.