BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Malah Anjlok saat BI Rate Naik Menjadi 6,25%, Ini Biang Keroknya!
BACA JUGA:Simak! 7 Jurus BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok, Selain Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25%
Meski ia mengakui jika BI tentu telah mempertimbangkan berbagai aspek dalam kenaikan BI rate.
Bukan hanya dari sektor otomotif.
"BI melihat dari berbagai macam aspek, tidak hanya dari penjualan otomotif," ucapnya.
Kondisi sebaliknya, dimana penjualan mobil akan tumbuh kembali jika pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat.
BACA JUGA:Ekonomi Lagi Sulit, Suku Bunga Malah Naik Jadi 6,25%, Begini Penjelasan Bos BI!
Seperti diberitakan, setelah menahan suku bunga acuan dalam lima bulan beruntun, Bank Indonesia (BI) akhirnya resmi menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%.
Keputusan itu berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode April 2024.
Kenaikan ini mengerek suku bunga Deposit Facility naik menjadi 5,50% dan suku bunga Lending Facility naik menjadi 7,00%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan bertujuan untuk memperkuat stabilitas rupiah menghadapi potensi risiko global.
BACA JUGA:Yuk Cek Disini! Kredit Mobil Listrik dengan Suku Bunga Hanya 2,66 Persen dan Tenor 1 Hingga 3 Tahun
Serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk menjaga inflasi tetap berada dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lanjut Perry, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth,” ujarnya dalam konferensi pers RDG BI.