Namun cenderung ditutup menguat dikisaran Rp16.200 - Rp16.300 per USD.
BACA JUGA:Kabar Terbaru Penurunan Suku Bunga AS Maret 2024, Begini Pernyataan Bos The Fed!
BACA JUGA:Spekulasi The Fed Pangkas Suku Bunga Meningkat, Faktor Ini Jadi Pemicunya!
Menurutnya, kenaikan indeks dolar sekitar 0,3 persen di Asia disebabkan oleh antisipasi investor terhadap pertemuan Fed dan kekhawatiran atas suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kondisi ini membuat dolar menguat sebesar 1,3 persen pada bulan April.
Perhatian investor saat ini, terang Ibrahim, tertuju pada pertemuan Fed akhir pekan ini.
Di mana The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan AS di kisaran target 5,25 persen - 5,5 persen.
BACA JUGA:Pertumbuhan Lapangan Kerja Tinggi, The Fed Tahan Suku Bunga hingga Pertengahan Tahun?
BACA JUGA:The Fed Kasih Sinyal Penurunan Suku Bunga di 2024, Kapan Mulai Dipangkas?
Inflasi yang masih tinggi membuat sebagian besar investor mengabaikan ekspektasi The Fed turunkan suku bunga jangka pendek.
IMF juga memberikan proyeksi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada 2024 dan 5,1 persen pada 2025, dengan fundamental makro Indonesia yang baik.
Termasuk defisit fiskal yang berada di bawah batas atas yang ditetapkan.
BACA JUGA:Simak! 7 Jurus BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok, Selain Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25%
BACA JUGA:BI Rate Naik ke 6,25%, Suku Bunga BCA Bakal Langsung Disesuaikan? Simak Penjelasannya di Sini!
Diberitakan sebelumnya, The Fed memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25 persen - 5,50 persen.