"Rupiah juga tertekan oleh data cadangan devisa," terangnya.
BACA JUGA:PERINGATAN! Rupiah Pagi Ini Makin Tak Berdaya Pasca BI Rate Naik, Pengamat Ungkap Penyebabnya
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada April 2024 sebesar US$136,2 miliar.
Angka itu turun dari posisi Maret 2024 yang sebesar US$140,4 miliar.
Penurunan cadangan devisa Indonesia tersebut, terangnya, lebih besar dari perkiraan pasar.
Meski turun, BI menilai posisi cadangan devisa ini masih aman, setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
BACA JUGA:Jurus BI Melempem, Rupiah Terus Terperosok Makin Dalam, Bagaimana Selanjutnya?
BACA JUGA:Simak! 7 Jurus BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok, Selain Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25%
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," terang Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, hari ini, Rabu (8/5/2024).
Cadangan devisa ini, terang Fadjar, masih di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar tiga bulan impor.
BI menganggap cadangan devisa tersebut dapat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Penurunan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.