Jurus BI Melempem, Rupiah Terus Terperosok Makin Dalam, Bagaimana Selanjutnya?

Upaya BI menjaga stabilitas rupiah dengan menaikkan BI rate menjadi 6,25% belum berhasil membuat rupiah menguat, malah terus merosot pada penutupan perdagangan akhir pekan.--Unsplash/Mufid Majnun

BACAKORAN.CO – Jurus Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sepertinya belum membuahkan hasil.

Buktinya, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (26/4/2024), rupiah berada di posisi Rp16.210 per USD.

Melemah sebesar 22 poin atau 0,14 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Malah Anjlok saat BI Rate Naik Menjadi 6,25%, Ini Biang Keroknya!

BACA JUGA:BI Rate Naik ke 6,25%, Suku Bunga BCA Bakal Langsung Disesuaikan? Simak Penjelasannya di Sini!

Begitupun kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di angka Rp16.222 per USD.

Adapun mata uang di kawasan Asia mayoritas keok terhadap dolar AS.

Tercatat, won Korea Selatan, dolar Singapura, dan yuan China masing-masing melemah sebesar 0,06 persen, 0,03 persen, dan 0,07 persen.

Lalu, yen Jepang, dolar Hong Kong, dan rupee India juga melemah sebesar 0,07 persen, 0,01 persen, dan 0,01 persen.

BACA JUGA:BI Rate Naik Jadi 6,25%, Bagaimana Nasib Cicilan KPR, Bakal Ikut Melonjak?

BACA JUGA:BI Rate Naik, Bank Pelat Merah Siapkan Sejumlah Langkah

Di sisi lain, peso Filipina, baht Thailand, dan ringgit Malaysia menguat masing-masing sebesar 0,19 persen, 0,25 persen, dan 0,08 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju mayoritas perkasa.

Jurus BI Melempem, Rupiah Terus Terperosok Makin Dalam, Bagaimana Selanjutnya?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan atau sepertinya belum membuahkan hasil.

buktinya, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap .

pada penutupan perdagangan akhir pekan, jumat (26/4/2024), rupiah berada di posisi rp16.210 per usd.

melemah sebesar 22 poin atau 0,14 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

begitupun kurs referensi bank indonesia (bi) jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) yang menempatkan rupiah di angka rp16.222 per usd.

adapun mata uang di kawasan asia mayoritas keok terhadap dolar as.

tercatat, won korea selatan, dolar singapura, dan yuan china masing-masing melemah sebesar 0,06 persen, 0,03 persen, dan 0,07 persen.

lalu, yen jepang, dolar hong kong, dan rupee india juga melemah sebesar 0,07 persen, 0,01 persen, dan 0,01 persen.

di sisi lain, peso filipina, baht thailand, dan ringgit malaysia menguat masing-masing sebesar 0,19 persen, 0,25 persen, dan 0,08 persen.

sementara itu, mata uang di negara maju mayoritas perkasa.

tercatat, dolar australia, euro eropa, dolar kanada, dan franc swiss masing-masing menguat sebesar 0,45 persen, 0,12 persen, 0,13 persen, dan 0,15 persen.

hanya poundsterling inggris yang mengalami pelemahan sebesar 0,01 persen.

analis pasar uang lukman leong menyatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar as terjadi karena menurunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral as (the fed).

hal ini terjadi setelah data menunjukkan tekanan harga di as yang masih meningkat, sehingga imbal hasil obligasi as naik tajam.

"investor mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejutan kembali saat data inflasi as pce dirilis malam ini," tukasnya.

sebelumnya, setelah menahan suku bunga acuan lima bulan beruntun di level 6 persen, bi akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan alias bi rate menjadi 6,25% atau naik 25 basis poin (bps).

naiknya bi rate untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat risiko global yang memburuk.

di mana, saat ini perekonomian global dihadapkan pada ketidakpastian dan cenderung mengalami perlambatan.

tak hanya menaikkan suku bunga, bi pada rapat dewan gubernur (rdg) april 2024 juga menetapkan tujuh kebijakan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global.

kebijakan tersebut meliputi peningkatan struktur suku bunga di pasar uang rupiah, penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas, dan penguatan strategi transaksi term-repo sbn dan swap valas yang kompetitif.

lalu penguatan strategi operasi moneter yang pro-market, penguatan implementasi kebijakan makroprudensial longgar, dan pendalaman kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (sbdk).

serta penguatan literasi digital dan manajemen risiko dalam sistem pembayaran.

gubernur bi perry warjiyo mengatakan, alasan bi meningkatkan suku bunga adalah kondisi ketidakpastian global yang dipicu oleh perubahan arah penurunan suku bunga bank sentral alias the fed.

“meningkatnya ketegangan politik di timur tengah,” ungkapnya.

dimana awalnya the fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya pada paruh kedua tahun 2024 ini.

namun, banyak pihak memprediksi bahwa the fed akan menahan suku bunganya pada level yang tinggi karena ketidakpastian global yang masih berlangsung.

terutama dengan adanya konflik antara iran dan israel.

faktor lain yang dipertimbangkan oleh bi adalah inflasi global yang masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat di amerika serikat (as).

Tag
Share