Kemenhub Ungkap Soal Izin Angkut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang, Ternyata..

Minggu 12 May 2024 - 13:04 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Memastikan izin angkutan yang valid, dan melakukan uji berkala kendaraan.

BACA JUGA:Update Kecelakaan Bus Pariwisata Ciater : Berikut 43 Nama dan Kondisi Korban Yang Terdata di RSUD Subang

BACA JUGA:Update 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Ciater, 9 Pelajar, 1 Guru SMK dan 1 Warga Lokal Subang

Masyarakat yang menggunakan transportasi umum juga disarankan untuk memeriksa kelayakan kendaraan melalui aplikasi Mitra Darat sebelum melakukan perjalanan.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo mengatakan, berdasarkan keterangan beberapa korban yang selamat, rem bus bermasalah.

“Sopir berhenti dua kali selama perjalanan untuk memperbaiki rem dan memanggil mekanik," ujarnya dilansir dari detik.com.

Adapun kecelakaan terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam sekitar pukul 18.45 WIB.

BACA JUGA:Evakuasi Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus Parawisata SMK Depok di Ciater Subang, Ini Identitasnya

BACA JUGA:Update Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Subang yang Membawa Siswa SMK, Bertambah Menjadi 10 Orang

Berdasarkan kesaksian penumpang yang selamat menunjukkan bus tidak melakukan pengereman hingga menabrak beberapa kendaraan lain dan akhirnya terguling di lokasi.

"Pada saat kejadian, bus terus meluncur tanpa melakukan pengereman," ungkapnya.

Polisi masih menunggu hasil analisis kecelakaan lalu lintas (TAA) untuk mengetahui kecepatan bus saat kecelakaan terjadi.

Hingga saat ini, polisi hanya mengumpulkan keterangan awal dari sejumlah penumpang bus yang selamat.

BACA JUGA:Update Terbaru, 11 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus Parawisata SMK Depok di Ciater Subang

BACA JUGA:Identifikasi 23 Korban Kecelakaan Maut Bus Parawisata SMK Depok di Ciater Subang, Berikut ini Nama-namanya...

"Kami masih mengumpulkan informasi dari penumpang yang menjadi korban kecelakaan untuk memastikan kondisi mereka agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan ke depan," cetusnya.

Kategori :