Bulan lalu, Tesla mengungkap rencana untuk mem-PHK lebih dari 6.700 karyawan di seluruh pabriknya, yaitu di Texas, Nevada, New York, dan California.
BACA JUGA:Ketar-Ketir, Proyek Mobil Listrik Gagal Total, Apple PHK 600 Karyawan, Kerugian Fantastik!
Dengan kebijakan ini, selama tahun ini, Elon Musk dan timnya sudah melakukan PHK kepada lebih dari 35 ribu pekerja.
Termasuk jajaran petinggi seperti Drew Baglino dan Rohan Patel di bagian eksekutif, Direktur Senior Pengisian Daya Tesla Rebecca Tinucci, dan Manajer
Program Pengembangan Tesla Daniel Ho.
Dilansir dari Reuters, perusahaan dengan kode saham (TSLA.O) itu bulan lalu memperkirakan akan mengeluarkan biaya lebih dari US$350 juta atau sekitar Rp5,6 triliun (kurs Rp16.052 per USD) untuk membayar pesangon atas rangkaian PHK massal tersebut hingga kuartal II nanti.
BACA JUGA:Tutup Pabrik di Malaysia, Perusahaan Ban Asal AS Ini PHK Ratusan Karyawan
BACA JUGA:Jangan Kendor! Boikot Berhasil, Starbucks PHK 2000 Karyawan
Tesla sedang dilanda berbagai situasi buruk seperti penurunan penjualan dan perang harga yang intens akibat lambatnya adopsi kendaraan listrik di dunia.
Kenaikan suku bunga dunia menjadi salah satu penyebab perlambatan adopsi kendaraan listrik secara menyeluruh.
Beberapa analis mengatakan Tesla ingin berfokus pada transportasi otonom, seperti perangkat lunak untuk kendaraan otonom, layanan robotaksi, dan robot humanoid (robot yang menyerupai perilaku manusia).