Kemenag: Garuda Indonesia Gagal Berikan Layanan Terbaik ke Jamaah Haji Indonesia, 4 Masalah Ini Pemicunya

Rabu 22 May 2024 - 15:23 WIB
Reporter : Kumaidi
Editor : Kumaidi

"Salah satunya pecah kloter dialami UPG-06 karena Garuda tidak bisa menggantikan pesawat yang mesinnya rusak dengan jenis pesawat yang sama,” ujar Anna.

Kata Anna, menurut catatan Kemenag, sampai hari ini sudah ada empat penerbangan yang pecah kloter. Artinya, ada satu kloter jamaah tidak bisa diterbangkan secara bersama-sama.

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Dapat Kartu Sakti, Ini Kelebihan Kartunya

"Potensi ini masih bisa bertambah jika tidak dimitigasi dengan baik karena masa penerbangan jamaah ke Tanah Suci masih akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang,” tukasnya.


jamaah haji Indonesia saat berada di Tanah Suci-kemenag-

Kasus keempat, tas kabin dan kursi roda jamaah tidak terbawa. Peristiwa ini dialami oleh penerbangan jamaah kloter 28 Embarkasi Solo (SOC 28). 

Ada 11 kursi roda dan 120 koper kabin yang tidak terangkut. Akibatnya jamaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

"Ini bahkan tidak ada informasi dari Garuda Indonesia. Padahal petugas haji pontang panting terus mencarinya,"ujarnya. 

"Belakangan kita tahu bahwa 11 kursi roda dan 120 koper kabin itu tidak terbawa dan baru diterbangkan bersama pesawat yang memberangkatkan kloter 33 Embarkasi Solo atau SOC 33,” lanjut Anna.

BACA JUGA:3.400 Jamaah Haji Awali Pergerakan dari Madinah ke Makkah, Begini Kesiapan Petugas di Bir Ali


Jamaah haji Indonesia saat tiba di Makkah-kemenag-

Kata Anna, situasi ini merugikan jamaah haji Indonesia yang ada di penerbangan SOC 28. Seharusnya petinggi Garuda Indonesia merespons cepat kondisi ini.

"Ini jelas merugikan jemaah SOC 28. Garuda harus meminta maaf dan memberikan kompensasi langsung kepada jemaaah. Garuda harus segera melakukan perbaikan ke depan,” tukasnya. 

Dengan sejumlah masalah ini, Anna menegaskan bahwa Garuda Indonesia harus evaluasi. Ini karena pelayanan yang diberikan tahun ini bisa dikatakan gagal.

"Kami melihat manajemen garuda gagal dalam memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji,” tegasnya. 

 

Kategori :