Untuk mengatasi kehausan dan dehidrasi sejumlah jemaah terpaksa menggunakan payung, handuk yang di basahi air, lap kanebo dan bolak balik meminum air zam zam yang di tersedia di sekitar jamaah.
Jemaah sholat jumat di rooftop memakai payung, handuk basah, bahkan bolak balik minum air zam-zam untuk mengatasi dehidrasi akibat suhu 45 derajat--Doni Bae
Ratusan jemaah lainnya terpantau terpaksa sholat di pelataran WC yang berada di bagian lantau ground Masjid Nabawi.
BACA JUGA:Tiga Pekan Operasional Ibadah Haji, Segini Jumlah Jemaah Wafat di Tanah Suci
Jemaah sholat Jumat yang juga diikuti jemaah wanita itu mulai memadati Masjidil Haram sejak pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.
Diduga ini akibat adanya informasi jika Bus Sholawat yang disediakan pemerintah Arab Saudi untuk melayani jamaah haji dari hotel ke Masjidil Haram pada Jumat 7 Juni 2024 tidak beroperasi dari pukul 07.00 WIB hinggga selesai sholat Jumat.
Tak pelak sejak pagi hari para jemaah sudah berbondong-bondong masuk Masjidil Haram. Padahal rangkaian sholat jumat baru di mulai sekira pukul 11.50 WAS.
Sementar jemaah sholat subuh yang pagi itu melanjutkan ibadah sholat dhuha, ketika hendak pulang ke hotel banyak yang terjebak.
BACA JUGA:Fakta Unik Jamaah Haji Gelombang Pertama, Dominasi Perempuan dan Mayoritas Tamatan SD
"Tadi kami sudah naik bus hendak balik ke hotel. Saat itu sudah jam 7 lewat sedikit, tapi sopirnya tidak mau jalan. Terpaksa kami jalan kaki balik ke hotel,"ujar Feri, salah satu jemaah Kloter 17 Embarkasi Palembang, Sumatera Selatan.
Lain lagi dengan cerita Uda, jemaah haji Embarkasi Padang, Sumatera Barat. Dia mengaku, Jumat Pagi, darihotel Bus Sholawat Nomor Lambung 2 yang mereka tumpangi sudah tiba di terminal Syeib Amir.
"Kami tadi sudah sampai di terminal, tapi penumpang tidak boleh turun. Kami kemudian dibawa balik lagi ke hotel,"ujarnya.
Karena sudah bertekad untuk sholat Jumat di Masjidil Haram, menurut Uda ia dan 5 orang rekannya naik taksi ke Masjidil Haram dengan ongkos 5 real per orang.
BACA JUGA:Bertambah Satu Jemaah Haji Embarkasi Palembang Meninggal di Madinah