Sukolilo Pati Dikenal Pernikahan Sultan dengan Seserahan Mobil Mewah, Kini Dijuluki Kampung Maling hingga...

Senin 17 Jun 2024 - 08:01 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

BACA JUGA:Aksi Licik Pegawai Bank Gelapkan Uang Titipan BI Rp1,5 Miliar untuk Judi Online, Begini Modusnya!

"Dibawa ke lokasi eksekusi Hmm interesting Coincidence gak sih? Di 3 kecamatan di kabupaten Pati ada 12 lubang penimbunan ratusan mayat terduga PKI yg dieksekusi sepanjang 65-66 History doesn't repeat itself, but it often rhymes,"tulis pemilik akun  @hanityo.

Mengetahui itu ribuan netizenpun merespon yang menyebut Pati dan Sukolilo sebagai sarang bandit.

Inilah Asal Usul singkat Sukolilo Pati

Dikutip Bacakoran.co dari Akurat.co, asal usul dan sejarah Pati bisa dibilang cukup unik dan menarik.

BACA JUGA:Tegas! Camat Hingga Bupati Pati Bantah Tuduhan Sukolilo Sebagai Kampung Maling

BACA JUGA:Heboh! Warganet Bergerak, Wilayah Sukolilo Pati jadi Sarang Maling hingga Kampung Bandit di Google Maps...

Babad Pati yang ditulis dalam aksara Jawa pada tahun 1925 oleh Sosrosumanto dan Dibyosudiro menceritakan tentang sejarah Pati sejak zaman Pesantenan pada abad ke-13 hingga perang antara Adipati Jayakusuma dan Panembahan Senopati pada tahun 1600.

Pada awalnya, Pati merupakan wilayah yang terdiri dari beberapa daerah kecil yang berdiri sendiri.

Ada 2 kadipaten yang memegang peranan penting, yaitu Paranggaruda yang dipimpin oleh Yujopati, dan Carangsoka yang dipimpin oleh Puspa Handungjaya.

Selain itu, ada pula wilayah lain seperti Kemaguhan, Matesih, Jambangan, Majasem, dan Bantengan yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang berbeda.

BACA JUGA:Kalau Saja Tak Pindah ke Jerman, Duet Jamal Musiala-Belling Sangat Dahsyat bagi Inggris

BACA JUGA:Bukti Baru Video, Warga Sukolilo Pati Sangat Bengis dan Teroganisir, Korban Tak Menyangka...

Dalam Babad Pati disebutkan bahwa Kembang Joyo, yang merupakan pemimpin Bantengan, berhasil menyatukan wilayah-wilayah tersebut menjadi satu entitas politik yang kuat.

Ia lalu menamai wilayah tersebut sebagai Kadipaten Pati-Pesantenan setelah terinspirasi dari minuman dawet yang diperkenalkan oleh seorang penjual dawet bernama Ki Sagola.

Ki Sagola menjelaskan bahwa minuman dawet tersebut dibuat dari pati aren yang dicampur dengan santan kelapa dan gula aren.

Kategori :