BACAKORAN.CO - 9 tahun yang lalu tepatnya di 26 Maret 2015, seorang mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas di danau Kenanga sekitar kampus.
Dan Akseyna Ahad Dori merupakan mahasiswa S1 Angkatan tahun 2013 dari prodi Biologi FMIPA UI.
Polres Metro Depok yaitu Kombes Arya perdana mengatakan bahwa pengusutan kasus Akseyna Ahad Dori tidak pernah dihentikan dan polisi terus mencari alat bukti dan masih terus diselidiki.
"Bukan mau membuka lagi, kasusnya masih terbuka. Kasus masih terbuka dan gak pernah ditutup, dan kewajiban saya adalah mencari alat bukti semaksimal mungkin untuk melanjutkan kasus ini," kata Arya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (27/6).
BACA JUGA:Update, Gempa Tektonik Berkekuatan 5.5 Magnitudo Guncang Wilayah Teluk Tomini Gorontalo
BACA JUGA:Apa Rumah Pensiun Presiden Jokowi di Colomadu Bisa Diwariskan? Begini Penjelasan Kemensetneg!
Arya mengatakan ada beberapa kendala pada proses penyelidikan kasus aksena yang sudah bergulir selama 9 tahun ini.
Pada saat ditemukan jasad Akseyna ditemui setelah dua hari tenggelam di danau kenanga, sehingga dalam proses pengidentifikasian membutuhkan waktu selama 4 hari hingga jasad itu dikenali dan merupakan Akseyna.
"Ada waktu 6 hari buat si pelaku kalau memang benar dibunuh ya, itu untuk menghilangkan barang bukti, mengubah apa, segala macam. Nah, itu jadi gap pada saat penyidik awal dulu mencari alat bukti", jelasnya.
Berdasarkan penuturannya ada beberapa orang yang memang sudah dicurigai atau diduga polisi sebagai bukti tapi sampai saat ini belum ada bukti-bukti yang kuat untuk menjerat para tersangka.
BACA JUGA:Cek! 20 Maskapai Terbaik 2024 Versi Skytrax, Qatar Airways Raih Juara 8 Tahun, Ada dari Indonesia?
BACA JUGA:Gawat, Data di PDN yang Diretas Tidak Bisa Dipulihkan, Apa Dampaknya?
"Saksi-saksi sudah diperiksa, tetapi gak ada yang tahu kejadian persisnya. Kos-kosan sudah diperiksa, tapi kos-kosan sudah bersih. Ada orang yang diduga tetapi kan gak ada alat bukti yang mengarah ke situ, kita lagi cari alat bukti lain," beber Arya.
Pihak kepolisian masih terus mengupayakan dan mengusut kasus ini dan memeriksa alat bukti agar kasus ini cepat memiliki titik terang.
"Ada tulisan tangan Akseyna kan kita serahkan sama ahli grafologi, sama ahli yang tanda tangan, lagi di ini kan lagi (diteliti) misalnya seperti apa," ungkapnya.