BACAKORAN.CO - Baru-baru ini, viral di medsos X (Twitter), tentang layanan baru yang disebut Joki Strava.
Kehadiran layanan ini membuat banyak orang penasaran.
Strava adalah aplikasi yang populer di kalangan pelari dan pesepeda.
Aplikasi ini digunakan untuk mencatat aktivitas olahraga penggunanya dan memiliki beragam fitur yang berguna.
BACA JUGA:Alhamdulilah! 4 Bansos ini Cair di Bulan Juli 2024, Cek Disini Ada PKH dan BPNT...
Tidak hanya digunakan di Indonesia, Strava juga populer di beberapa negara lain.
Kehadiran layanan Joki Strava ini menimbulkan keheranan di kalangan masyarakat.
Banyak warganet menilai bahwa Joki Strava hanya dilakukan oleh orang-orang yang mencari pengakuan sosial (flexing) terkait aktivitas olahraga mereka.
Namun, mencari pengakuan sosial terkait kesehatan dapat memiliki dampak negatif, terutama pada kesehatan mental seseorang karena bisa membuat seseorang berbohong pada diri sendiri.
BACA JUGA:Kloter Palembang Buka Kepulangan Jamaah Haji Gelombang II ke Tanah Air, Jamaah: Senang Tapi Sedih...
BACA JUGA:Hotman Paris Penasaran Sosok CAT yang Bikin Hasyim Dipecat dari KPU? Mau Tawarin Jadi Aspri Nih..
Berbohong tentang aktivitas olahraga juga tidak baik karena Strava mencatat detail seperti jarak tempuh, kecepatan, dan detak jantung saat berolahraga.
Dalam konteks Joki Strava artinya adalah seseorang yang melakukan aktivitas olahraga atas nama orang lain dengan imbalan uang.
Joki Strava adalah layanan yang menyediakan jasa untuk menjalankan aktivitas olahraga atas nama orang lain di aplikasi tersebut.