"Kita siap menjalin kerja sama dengan negara Timur Tengah atau negara lainnya seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Korea sebagai upaya peningkatan hubungan dan kerja sama luar negeri pada bidang agama," ujarnya.
BACA JUGA:Gila! 47,5 Persen Penerbangan Jamaah Haji dengan Garuda Indonesia Terlambat, Ini Langkah Kemenag
Sementara itu, Kepala Subdit Kemasjidan Akmal Salim Ruhana mengatakan bahwa seleksi tahun ini merupakan angkatan ketujuh. Dari 483 pendaftar, lolos administrasi 334 peserta.
Setelah melalui tes CAT dan wawancara online, terpilih 113 peserta. Mereka lah yang diwawancara tiga syekh dari UEA pada tahap III ini.
“Dari proses itu, kami berharap bisa terpilih banyak imam, untuk menyusul imam yang kini telah berada di UEA,” ucap Akmal.
Selain untuk masjid di UEA, program seleksi dan pembinaan imam ini juga bertujuan meningkatkan kualitas imam masjid dalam negeri.
"Sebagai negara dengan jumlah masjid terbanyak, Indonesia tentu memerlukan imam-imam masjid yg lebih banyak dan dengan kualitas baik," ujarnya.