Boeing menyatakan menghormati dan mendukung hak para pekerjanya untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara.
BACA JUGA:Ungkap Biang Kerok Harga Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub Lakukan Evaluasi Tarif dan Penataan Rute
BACA JUGA:Pecah Rekor, China Kirim Puluhan Pesawat Tempur Kepung Taiwan, Ada Apa?
"Kami tetap yakin dapat mencapai kesepakatan yang menyeimbangkan kebutuhan karyawan kami dan realitas bisnis yang kami hadapi," terang perwakilan Boeing.
Voting ini bersifat prosedural dan memastikan anggota serikat pekerja akan menerima tunjangan mogok kerja jika mereka benar-benar meninggalkan pekerjaan.
Voting akan dilaksanakn lagi oleh serikat pekerja setelah Boeing menyampaikan penawaran terakhirnya, kemungkinan pada 12 September mendatang.
Jika kesepakatan ditolak, anggota akan menggelar voting terpisah tentang apakah akan mogok kerja pada pukul 12:01 pagi pada 13 September, setelah kontrak saat ini berakhir.
BACA JUGA:Sistem PDN Down, Antrean Penumpang Pesawat Mengular di Loket Layanan Keimigrasian Bandara Soetta!
BACA JUGA:Tragis! Seorang Pekerja Bandara Tewas Akibat Jatuh ke Dalam Mesin Pesawat, Kok Bisa?
Investor memperhatikan dengan seksama setiap perselisihan perburuhan.
Penutupan basis industri Boeing di area Seattle akan menambah masalah operasional dan keuangan perusahaan, yang berpotensi mengganggu pemulihan di paruh kedua tahun ini, tulis analis Bloomberg Intelligence George Ferguson dalam catatannya pada 3 Juli.
Situasi ini sangat krusial bagi Boeing, yang kepemimpinannya sedang dalam ketidakpastian saat dewan perusahaan mencari CEO baru.
Boeing saat ini tengah menghadapi berbagai investigasi dan telah mengakui kesalahan atas tuduhan kriminal.
BACA JUGA:Misteri 5 Pesawat Militer Amerika Serikat Hilang di Segitiga Bermuda, Begini Kisahnya
Mereka pun memperlambat produksi guna mengatasi penurunan kualitas yang terungkap dari kecelakaan yang nyaris fatal pada awal Januari lalu.