BACAKORAN.CO -- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang, Sumatera Selatan membantu menyelamatan manuskrip atau naskah kuno milik warga yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Naskah-naskah kuno yang berisi banyak pengetahuan dan terancam rusak dan hancur tersebut diselamatan melalui kegiatan Konreservasi Naskah Kuno , preservasi dan alih media yang meliputi: identifikasi, digitaliasi, laminasi serta pembuatan storage kotak/sampul pelindung.
Naskah-naskahh kuno yang berisi banyak pengetahuan dan terancam rusak serta hancur tersebut diselamatan melalui kegiatan Konreservasi Naskah Kuno yang meliputi d easidifikasi, laminasi, menambal dan menyambung, pembuatan boks dan sampul pelindung serta alih media dengan digitalisasi.
Kegiatan yang berlangsung sejak 22 hingga 26 Juli 2024 itu dilaksanakan di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang di JI. Bambang Utoyo Kelurahan 5 Ilir Palembang.
BACA JUGA:Usulkan Naskah Simbur Cahaya Dalam Ingatan Kolektif Nasional Sumatera Selatan 2024
BACA JUGA:Dewan Pakar IKON : Naskah Nusantara Adalah Identitas Lokal Suatu Daerah
"Dalam kegiatan ini, kita dibantu tim ahli dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) berjumlah 7 orang dan Ahli naskah kuno dari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,"jelas Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang melalui Kabid Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Melly SKM MSi.
Melly menegaskan, kegiatan ini adalah tindaklanjut dari kegiatan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang yang sebelumnya telah melakukan pemetaan pemilik naskah kuno di seluruh Kelurahan yang ada di Kota Palembang.
"Dari kegiatan itu kita mendapatkan data dari sejumlah pemilik naskah kuno jika kebanyakan naskah kuno itu terancam rusak akibat dimakan usia,"katanya.
"Selain itu kerusakan terjadi akibat cara dan tempat penyimpanan yang kurang layak serta pengaruh cuaca serta bahan kimia pada tinta yang digunakan untuk menulis di dalam naskah-naskah kuno itu,"urai Melly didampingi ahli Naskah Kuno dari UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Nyimas Umi Kalsum., SAg., M.Hum.
BACA JUGA:Wow! Kabupaten Ini Ternyata Banyak Simpan Manuskrip Kuno Akasara Ulu, Ini Contohnya dari Abad 18
Dalam kegiatan yang dilakukan selama beberapa hari itu, menurut Melly lebih kurang 50 naskah kuno dilakukan konservasi dan preservasi yang berasal dari 4 pemilik naskah kuno.
Pihaknya kata Melly juga memberikan kesempatan kepada warga yang ingin naskah kunonya di konservasi dan preservasi dengan mengantarkannya langsung ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang hingga waktu pelaksanaan kegiatan berakhir atau mendaftrakannya melalui link http://bit.ly/bujangnaskunpalembang
"Kita sangat berterimakasih atas respon dan bantuan dari Perpusnas RI, karena untuk melakukan konservasi dan preservasi ini memerlukan sejumlah peralatan dan bahan yang belum kita miliki serta harganya lumayan mahal,"ucapnya.
Melly berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan ada transformasi ilmu tetang konservasi dan preservasi naskah kuno dari Perpusnas RI kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang.
BACA JUGA:Hasil Digitalisasi Naskah Kuno Palembang akan Disimpan di Sini
BACA JUGA:Jojo Antusias Masuk Perkampungan Atlet Olimpiade Paris 2024, Beini Responsnya
"Konservasi dan preservasi naskah kuno ini baru pertama kali dinas perpustakaan kita lakukan, dan kita berharap dapat terus berlanjut jika masih ada naskah lain yang belum sempat di konservasi dan preservasi saat ini,"ulasnya.
Ditegaskan Melly, jika naskah kuno yang telah selesai di konservasi dan preservasi sehingga rapi akan di serahkan lagi kepada pemiliknya."Kami hanya menyimpan arsip digitalnya, naskah aslinya kita kembalikan kepada pemilik untuk tetap di jaga,"jelasnya.
Sementara itu Dr. Nyimas Umi Kalsum., SAg., M.Hum menambahkan,dalam kegiatan itu ada beberapa hal yang di lakukan terhadap naskah kuno yang lapuk dan terancam punah.
Diantaranya proses identifikasi, dasidifikasi atau menyemprotkan cairan untuk menetralkan asam pada kertas yang merusak kertas serta memberikan bahan untuk melindungi kertas dari asam.
BACA JUGA:Senggol Gadis Palembang Bisa Disangsi Denda, Bakal Dibahas Tuntas di FGD Perpusnas RI - MANASSA
BACA JUGA:Jojo Antusias Masuk Perkampungan Atlet Olimpiade Paris 2024, Beini Responsnya
"Kemudian melaminasi, menambal dan menyambung yang menggunakan bahan yang di sebut tisu jepang,"jelasnya. "Bahan ini cukup mahal harganya dan sulit d dapat di Indonesia,"katanya.
"Kemudian sebelum di buatkan storage serta sampul pelindung, naskah di alih media digital dengan cara pemotretan. Alhamdulillah proses ini dilakukan oleh tim yang profesional dan peralatan berstandar internasional oleh tim Perpusnas RI,"jelasnya.
Dosen Filologi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah itu menambahkan, pihaknya membantu pelestarian informasi isi dari naskah kuno tersebut.
"Kita membantu membuat metadata naskah dan gambara isi naskah tersebut,"katanya.
BACA JUGA:Kaum Rebahan Wajib Cobain Aplikasi Edit Foto Pakai Jas, Simple dan Sat Set, 1 Menit Kelar!
"Rata-rata naskah kuno milik masyarakat yang di konservasi dan preservasi kali ini, isinya di tulis menggunakan huruf jawi atau arab melayu, berbahasa arab dan arab melayu,"cetusnya.