Efek yang jelas akan dirasakan adalah berkurangnya kemampuan elastisitas karet ban.
Berbeda sekali dengan nitrogen yang tidak menyebabkan oksidasi pada material yang berkontak dengannya.
Selain itu, berdasarkan riset dari Ford Motor, dilakukan uji coba pada ban dengan diisi angin biasa (Nitrogen 78.09%, Oksigen 20.95%), N2/O2 50/50, 96%.
BACA JUGA:Tak Hanya Murah! 4 Motor Bebek Yamaha ini, Ternyata Irit Bahan Bakar Cocok Banget Buat Ngojol
Nitrogen (99.9% nitrogen diisikan pada ban yang masih ada anginnya), dan 99.9% nitrogen (99.9% nitrogen diisikan pada ban yang benar-benar kosong).
Semua ban dipanaskan menggunakan oven pada suhu 600C selama 12 minggu.
Hasilnya, ban yang berisi angin biasa dan N2/O2 50/50 mengalami penuaan (tire aging) dan berkurang sifat elastisitasnya karena oksidasi pada minggu ke-3.
Sedangkan untuk ban dengan konsentrasi nitrogen >95% hampir tidak mengalami perubahan sama sekali.
Baru setelah 12 minggu ban dengan konsentrasi 96% nitrogen baru mengalami sedikit perubahan.
Dari riset tersebut, memberikan gambaran bahwa semakin sedikit oksigen yang terkandung dalam ban, berarti semakin awet umur ban.
Bahkan untuk konsentrasi nitrogen 95% bisa dibilang tidak berubah sama sekali sampai 12 minggu.
Hal ini juga bisa dikatakan sesuai dengan riset Bridgestone yang menyatakan bahwa anda bisa memperoleh semua manfaat penggunaan nitrogen pada ban dengan konsentrasi nitrogen 93 – 98%.
5. Keawetan Velg / Rim
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, oksigen bisa keluar dari ban dan bahkan nitrogen juga bisa hanya saja lebih lambat prosesnya.