Tren Rekrut Artis Jadi Cakada Dinilai Diskriminatif bagi Anak Muda: Pengamat Politik Beri Peringatan!

Senin 09 Sep 2024 - 19:23 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

Namun, masalahnya adalah banyak artis yang direkrut hanya karena popularitasnya, bukan karena kemampuan atau integritas politiknya.

BACA JUGA:Bongkar Mafia BBM NTT, Ipda Rudy Soik Malah Didemosi ke Papua, Netizen Geram: Orang Jujur Pasti Disingkirkan!

BACA JUGA:Wow Banget! Cuma 7 Bulan YouTuber Nikocado Avocado Berhasil Turun Berat Badan 114 Kg, Ini Caranya Girls...

"Artis sering kali dieksploitasi demi kepentingan elektoral saja," ujarnya.

Menurut Titi, yang menjadi persoalan adalah banyak artis yang dipakai hanya untuk mendulang suara tanpa memiliki kemampuan menjalankan pemerintahan dengan baik.

“Banyak dari mereka yang setelah terpilih justru merasa tidak nyaman dengan jabatan yang dimenangkan, karena tidak pernah benar-benar siap,” jelasnya.

Banyak artis yang mengalami kegagapan politik setelah terjun ke dunia pemerintahan.

BACA JUGA:Bahas Kotak Kosong di Pilkada 2024! KPU dan DPR Akan Gelar Rapat Selasa Besok: Ada Kekurangan dan Kelebihan...

BACA JUGA:MPR Pastikan Bung Karno Bersih dari Cacat Hukum dan Serahkan Pencabutan TAP MPRS 33/1967 ke Keluarganya

Titi menyebut, “Mereka harus belajar berurusan dengan birokrasi, pemerintahan, dan aktor-aktor politik yang sama sekali berbeda dari dunia hiburan.”

Hal ini membuat kinerja mereka tidak terlalu menonjol dan sering kali gagal mencapai tujuan pemerintahan yang sebenarnya.

Maka tak heran, kinerja para artis yang menjadi politikus dadakan sering kali tidak maksimal dan tidak terlalu bisa berkontribusi bagi kemajuan daerah yang dipimpinnya.

“Artis hanya jadi jalan pintas untuk partai-partai yang ingin meraih kemenangan cepat dengan memanfaatkan popularitas dan pengaruh mereka di masyarakat,” pungkas Titi.

BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Siap Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di SMA Minggu Depan!

BACA JUGA:Nah Loh, Sahroni Batal Jadi Ketua Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta, Ada Apa? Ini Alasannya!

Titi berharap tren ini menjadi refleksi bagi partai politik untuk lebih menghargai potensi anak muda dalam politik.

Kategori :