"Dari teman-teman yang ada di sana, pelaku dicurigai tidak menginap di situ (pelabuhan). Kemudian langsung menuju kota Kuala Tungkal. Sampai di sana, bertemu semacam calo travel dan langsung ngomong mau ke Jambi," jelas Anjas.
Terdapat calo travel yang ada disana dan mereka tahu jadwa siapa yang akan berangkat ke Jambi dan disambungkan langsung antara sopir dan penumpang.
BACA JUGA:Sudah Terparkir Bertahun-tahun, Penyidik Temukan Bekas Mobil Harun Masiku, Bisakah Tertangkap?
BACA JUGA:Heboh! Malaysia Boikot Konser Bruno Mars, Indonesia Malah Tambah Durasi, Kok Bisa?
"Jadi antara korban dan sopir (melakukan) kontakan sendiri dan berangkat pukul 06.00 WIB tujuan Jambi kota dengan membawa tiga orang, dalam perjalanan, dapat penumpang satu anak pesantren. Jadi mereka berempat," jelasnya.
Sampai di Kota Jambi pelaku ini berdasarkan keterangan pihak kepolisian mereka mau turun di Telanaipura.
"Mereka tidak jadi ke Thehok, karena ada langganan ke Thehok untuk menjemput barang untuk dibawa ke Tungkal," ujarnya.
"Kemudian, para pelaku bilang, antar dulu anak ini yang turun ke pesantren," lanjut Anjas.
BACA JUGA:Geger! Mayat Pria Ditemukan Tewas di Desa Tuyun dalam Keadaan Kepala Terjepit Dipintu...
BACA JUGA:KPU Buka Suara Jika Calon Tunggal Kalah di Pilkada 2024, Benarkah Diulang Tahun Depan?
Kemudian setelah menurunkan anak pesantren itulah Matnur kemudian hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.
"Dari sana mulai putus kontak. Dari keterangan anak pesantren, korban membawa Fortuner 2012 warna putih," ujar Anjas.
Dan Matnur ditemukan tewas pada Rabu (11/9/2024) di desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan.
"Ya, saat ini kita masih melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumalah saksi-saksi, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan menggunakan kaos hitam dan celana jeans, penyebab kematian masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan jasad korban sudah kita evakuasi ke RSUD Bayung Lencir," jelas Ipda Agus Kurniawan, Kanit Reskrim Polsek Bayung Lencir.